Tanaman porang kini jadi komoditas yang menjanjikan. Tanaman bernama latin amorphophallus muelleri Bl ini bahkan jadi penopang ekonomi di Pondok Pesantren Minhajul Muna, Desa/Kecamatan Ngrayun, Ponorogo.
Pimpinan pondok, Aminudin menerangkan berkat porang warga sekitar pondok terbantu secara ekonomi. Bahkan juga untuk operasional dan pembangunan gedung pondok.
"Santri juga kami libatkan dalam menanam porang, seperti cara pembibitan dan bagaimana merawatnya," tutur Amin kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amin menambahkan kondisi geografis Kecamatan Ngrayun memang paling cocok ditanami porang. Bahkan kegiatan bertani porang menjadi mata pelajaran tambahan bagi santri pondok pesantren.
Tidak hanya bagi santri, lanjut Amin, pihaknya juga mengajak masyarakat disekitar pondok untuk menanam porang. Dengan cara memberi modal untuk menanam tanaman jenis umbi-umbian tersebut. Sistem bagi hasil dari hasil panen porang, banyak warga sekitar pondok terbantu ekonominya.
![]() |
"Saya juga membantu masyarakat untuk membeli porang mereka, nanti sistemnya bagi hasil," ujar Amin.
Amin menambahkan hasil dari menanam dan berjualan porang membuat dirinya mempunyai banyak relasi. Saat ini, sudah ada 10 ribu pohon porang milik Ponpes.
Selain menjual hasil panen, Ponpes juga melakukan jual beli benih porang bagi siapa saja yang berminat. Bahkan disaat harga porang turun, presentase penjualan benih masih sangat tinggi. Ia pun yakin, meski semakin banyak yang menanam porang, kebutuhan pabrik pengolah porang masih sangat tinggi.
"Saat ini kami juga bekerja sama dengan pabrik, mereka mau menerima berapa pun hasil porang dari kami," imbuh Amin.
Selanjutnya, Ponpes sedang mengembangkan pupuk organik yang dikhususkan untuk tanaman porang. Sehingga nanti ia bisa menyiasati mahalnya pupuk kimia ia tetap bisa menghemat biaya perawatan tanaman porang pupuk buatan ponpes sendiri.
"Saat ini kami juga mulai mengembangkan pupuk organik hasil dari racikan pengurus Ponpes," pungkas Amin.
(fat/fat)