Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) turut mendongkrak volume sampah di Kota Malang. Dalam sehari, produksi sampah bisa mencapai 25 ton.
Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Gamaliel Raymond Matondang mengatakan, kenaikan volume sampah melebihi prediksi awal yang diperkirakan hanya sekitar 20 ton per hari.
Pada hari biasa volume sampah di wilayah Kota Malang mencapai 720 hingga 730 ton. Jika ada peningkatan sampai 25 ton saat libur Nataru, maka volume sampah dalam sehari di Kota Malang sebanyak 755 ton
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika hari biasa sebanyak 720 hingga 730 ton. Peningkatan ada sebanyak 25 ton, dari perkiraan awal awal sekitar 20 ton. Maka jika ditotal setiap harinya mencapai 755 ton sampah selama momen libur Nataru," kata Raymond kepada wartawan, Senin (29/12/2025).
Raymond menjelaskan, meningkatnya volume sampah tak lain karena terjadi lonjakan aktivitas masyarakat selama libur panjang.
Sejumlah kawasan dengan intensitas kunjungan tinggi, seperti daerah wisata, pusat perbelanjaan, hingga sentra kuliner menjadi penyumbang terbesar.
"Kami banyak menemukan peningkatan di seputaran pasar, seperti Pasar Klojen, Oro-oro Dowo, Pasar Kasin, Pasar Besar. Kemudian area tempat kuliner, Sudimoro dan juga perumahan tempat kos mahasiswa," jelasnya.
Dalam kondisi normal, jumlah ritase truk pengangkut sampah menuju Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supit Urang berkisar antara 160 hingga 178 truk per hari.
Namun, selama periode libur Nataru, jumlah tersebut diperkirakan meningkat hingga sekitar 200 truk per hari.
Dengan meningkatnya ritase pengangkutan, DLH Kota Malang juga melakukan penyesuaian jam kerja petugas kebersihan. Penambahan jam kerja dilakukan untuk memastikan sampah tetap tertangani optimal meski volume meningkat.
"Kami tidak menambah armada truk maupun petugas, artinya jumlahnya masih sama dengan hari biasa. Namun jam kerjanya yang kami tambah, jika biasanya sehari mengangkut 2 kali sekarang menjadi 3 sampai 4 kali," ujarnya.
DLH juga memberi perhatian khusus pada sejumlah titik yang menjadi tujuan utama wisatawan, salah satunya kawasan Kayutangan Heritage. Di kawasan tersebut, penyesuaian jadwal pengambilan sampah dilakukan guna mengantisipasi penumpukan.
Langkah ini dinilai perlu mengingat tingginya jumlah kunjungan wisatawan selama libur Nataru, terutama pada sore hingga malam hari.
"Biasanya pengambilan dilakukan jam 2 dini hari sampai jam 6 pagi. Sekarang kami instruksikan agar pengambilan juga dilakukan pada malam hari. Pengambilan sampah juga kami tambah agar tidak menumpuk," pungkasnya.
(mua/hil)











































