Banjir di sejumlah desa di Kabupaten Gresik mulai surut setelah merendam selama 3 hari. Banjir tersebut terjadi akibat luapan sungai Lamonga.
Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) mengatakan sejumlah desa yang terendam banjir di Kecamatan Balongpanggang telah surut total, sementara di Kecamatan Benjeng debit air berangsur turun secara perlahan.
Kepala Pelaksana BPBD Gresik Sukardi mengatakan, luapan Kali Lamong terjadi sejak Minggu (21/12) akibat air kiriman dari wilayah hulu. Debit sungai sempat meningkat hingga meluap ke permukiman, jalan, dan persawahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memasuki hari ketiga, kondisi banjir di Balongpanggang sudah mulai surut. Untuk Kecamatan Benjeng, air masih ada namun menunjukkan penurunan secara bertahap," ujar Sukardi, Selasa (23/12/2025).
Di Kecamatan Benjeng, enam desa masih terdampak genangan. Yakni Sedapur Klagen, Delik Sumber, Kedung Rukem, Munggugianti, Bulurejo, dan Sirnoboyo. Genangan masih terlihat di jalan poros desa, jalan lingkungan, serta rumah warga dengan ketinggian air rata-rata 5 hingga 20 cm. Selain itu, ratusan hektare persawahan juga masih tergenang.
"Di Desa Kedung Rukem dan Munggugianti, rumah warga yang masih terdampak cukup banyak. Namun jalan raya utama di beberapa desa sudah mulai surut," kata Sukardi.
Selain di Benjeng, dampak banjir juga tercatat di Kecamatan Cerme, tepatnya di Desa Dadapkuning, Ngembung, dan Dungus. Tanggul yang ada di dua desa jebol dengan panjang sekitar 3 meter dan kedalaman 2 meter.
"Tanggul jebol di wilayah Cerme menjadi perhatian kami karena berpotensi memperlambat surutnya air dan memicu genangan lanjutan," ujarnya.
BPBD Gresik memastikan tidak ada korban jiwa akibat banjir luapan Kali Lamong. Upaya penanganan terus dilakukan. Mulai dari assessment lapangan, pemantauan tinggi muka air sungai, hingga pendistribusian bantuan logistik bagi warga terdampak.
"Kami menyiagakan perahu lipat di Dusun Ngablak, Desa Kedung Rukem, serta menyalurkan logistik untuk dapur umum mandiri dan pembagian nasi bungkus bagi warga," jelas Sukardi.
Selain banjir, BPBD Gresik juga menangani kejadian hujan lebat disertai angin kencang di Kecamatan Duduksampeyan pada Senin (22/12) sore. Peristiwa tersebut mengakibatkan dua rumah rusak berat, yaitu di Desa Pandanan dan satu rumah rusak ringan di Desa Tambakrejo. Satu warga mengalami luka ringan akibat kejadian itu.
"Untuk kejadian angin kencang di Duduksampeyan, kami sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak," kata Sukardi.
BPBD Gresik mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, meski kondisi cuaca saat ini terpantau cerah berawan. Pemantauan dan pembaruan informasi akan terus dilakukan hingga situasi benar-benar aman.
"Perkembangan situasi akan terus kami laporkan agar penanganan bisa berjalan cepat dan terkoordinasi," pungkasnya.
(auh/abq)











































