5 Tradisi Unik Perayaan Hari Natal di Seluruh Dunia

5 Tradisi Unik Perayaan Hari Natal di Seluruh Dunia

Eka Fitria Lusiana - detikJatim
Senin, 22 Des 2025 18:00 WIB
5 Tradisi Unik Perayaan Hari Natal di Seluruh Dunia
ILUSTRASI TRADISI NATAL. Foto: Getty Images/iStockphoto/miniseries
Surabaya -

Perayaan Natal selalu punya ciri khas dan keunikan di berbagai belahan dunia. Setiap tradisi menjadi bentuk ekspresi budaya yang berbeda-beda, tapi sama-sama membawa makna.

Justru keberagaman inilah yang membuat hari Natal terasa semakin berwarna dan istimewa. Meski cara merayakannya tidak selalu sama, semangat kebersamaan, kasih, dan harapan tetap sama.

Bagaimana Hari Natal Biasanya Dirayakan?

Perayaan Natal selalu dipenuhi dengan tradisi-tradisi unik yang dirayakan bersama keluarga dan masyarakat di berbagai belahan dunia. Salah satu yang paling ikonik tentu saja pohon Natal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pohon ini biasanya dihias dengan berbagai ornamen, seperti pita, lampu, lonceng, hingga bintang di puncaknya, sebagai bentuk sukacita menyambut hari Natal. Selain itu, tradisi tukar kado juga sangat populer di kalangan anak-anak, yang sukses mempererat kasih sayang antarkeluarga, sahabat, bahkan orang-orang terdekat.

Tak ketinggalan, hari raya Natal juga identik dengan lagu-lagu Natal atau carols, baik yang bernuansa rohani maupun hiburan, yang dinyanyikan di rumah, gereja, maupun komunitas.

ADVERTISEMENT

Tradisi Natal di Penjuru Dunia

Di beberapa negara, tradisi perayaan Natal memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Berikut sejumlah tradisi Natal di berbagai belahan dunia.

1. Filipina

Filipina dikenal mempunyai tradisi natal paling unik. Pasalnya, perayaan Natal di negara ini dimulai sejak bulan September. Salah satu tradisi yang populer di sana adalah Festival Lentera Raksasa di San Fernando.

Festival ini menampilkan lentera berdiameter dengan motif rumit. Perayaan ini menciptakan suasana meriah dan penuh cahaya serta diiringi musik tradisional dan parade. Masyarakat Filipina meyakini bahwa lampion adalah simbol harapan dan doa menyambut kelahiran Yesus Kristus.

2. Jerman

Jika di Filipina dirayakan dengan Festival Lentera Raksasa, di negara Jerman, Natal dirayakan dengan pasar Natal terbuka. Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun.

Pasar Natal terbuka ini menjual beragam kudapan, seperti gingerbread dan stollen, hingga kerajinan tangan dan ornamen kayu yang bisa ditemui. Dengan suasana yang khas dan dipenuhi aroma rempah, membuat perayaan Natal semakin meriah.

Tradisi pasar Natal ini menjadi ruang bertemunya keluarga hingga komunitas untuk menikmati serangkaian acara, seperti pertunjukan, musik, dan minuman hangat bersama. Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai negara di Eropa dan Amerika, membuat banyak negara meniru perayaan yang serupa.

3. Islandia

Berbeda dengan Filipina dan Jerman, perayaan Natal di Islandia justru identik dengan tradisi membaca. Kebiasaan ini bermula ketika masa pasca-perang, buku menjadi salah satu hadiah yang paling mudah didapat.

Dari situlah, setiap tanggal 24 Desember, masyarakat Islandia merayakan Natal dengan membaca buku sambil menikmati cokelat panas. Maka tak heran, para penerbit Islandia selalu merilis buku-buku baru menjelang Natal untuk menyambut tradisi ini.

Kegiatan ini dikenal dengan Jolabokafloo (Banjir Buku), ajang berkumpulnya sebuah keluarga untuk menikmati momen tenang dan hangat sebelum bergantinya tahun.

4. Meksiko

Perayaan Natal di Meksiko juga terkenal unik, bagaimana tidak? Masyarakat Las Posadas Meksiko merayakan Natal dengan tradisi sembilan malam. Tradisi ini menggambarkan perjalanan Maria dan Yusuf mencari tempat menginap.

Untuk menjalankan tradisi ini, masyarakat akan berkeliling dari rumah ke rumah sambil bernyanyi dan meminta izin dari rumah ke rumah, seolah sedang mencari penginapan, seperti yang dilakukan Maria dan Yusuf menjelang kelahiran Yesus.

Perayaan ini kemudian berakhir dengan pesta kecil, pinata, dan doa bersama. Bagi masyarakat Meksiko, tradisi yang dijalankan Las Posadas ini mengingatkan akan keramahan, solidaritas, hingga semangat saling membantu.

5. Jepang

Jepang dikenal sebagai negara yang mayoritas penduduknya non-Kristen. Sehingga perayaan Natal lebih dikenal sebagai momen kebahagiaan dan budaya pop. Biasanya, di malam Natal, masyarakat Jepang akan menyantap KFC. Tradisi unik ini bermula dari kampanye "Kentucky for Christmas" pada tahun 1974.

Kampanye tersebut ternyata sukses besar dan menjadi ritual nasional. Bahkan, reservasi makanan juga harus dilakukan jauh-jauh hari karena bisa dipastikan antreannya mengular panjang. Tradisi ini menjadi momen kebahagiaan sederhana, terutama bagi pasangan muda dan keluarga kecil.

Makna Perayaan Natal

Dalam makna religius, perayaan Natal mengingatkan kedatangan Yesus sebagai Juru Selamat yang membawa harapan dan keselamatan umat manusia. Namun, jika dilihat dari makna sosial dan budaya, perayaan ini mengajarkan nilai kasih, kebersamaan, hingga kepedulian terhadap sesama.

Natal juga menjadi simbol kedamaian dan harapan baru. Pada intinya, perayaan Natal memiliki makna spiritual, sosial, dan budaya. Perayaan ini menunjukkan kebahagian, sukacita, damai, dan harapan bagi semua orang.

Artikel ini ditulis Eka Fitria Lusiana, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.




(hil/irb)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads