Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia masih menghadapi persoalan serius. Berdasarkan data Kementerian Agama 2024, sebanyak 72,25% umat Islam di Indonesia belum bisa membaca Al-Quran.
Kondisi tersebut mendorong Cinta Quran Foundation bersama Shafira Tour & Travel kembali menggelar Amazing Quran di The Westin Surabaya, Minggu (21/12/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari program Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ) yang bertujuan memberantas buta aksara Al-Quran.
Dewan Pembina Cinta Quran Foundation, Ustadz Fatih Karim, mengatakan angka tersebut menunjukkan persoalan besar yang harus ditangani bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"72% itu gede banget. Jadi kalau dikumpulin Indonesia muslim dari Sabang sampai Merauke dikasih Quran itu 7 dari 10 orang yang dikumpulin enggak bisa baca Quran," kata Ustaz Fatih kepada wartawan di The Westin Surabaya, Minggu (21/12/2025).
Ia menjelaskan, sejak 2015, Cinta Quran Foundation menjalankan program IBBQ dengan metode pembelajaran sederhana, terukur, dan mudah diikuti semua kalangan, mulai anak-anak hingga lansia. Selama satu dekade, program ini sudah menjangkau lebih dari 350.000 penerima manfaat di seluruh Indonesia.
"Banyak orang mencari ketenangan ke mana-mana, padahal semua jawaban sudah ada di Al-Quran. Tapi bagaimana bisa tenang kalau membacanya saja belum bisa? Karena itu, Amazing Quran kami dedikasikan untuk memberantas buta aksara Quran, agar rumah dan hati umat kembali bercahaya oleh ayat-ayat Allah," jelasnya.
Dua artis ternama, yakni Ruben Onsu dan Ivan Gunawan turut hadir di Amazing Quran. Mereka menceritakan kisah hijrah yang selama ini dilakukan.
Ruben Onsu menceritakan sedikit perjalannya menjadi seorang mualaf dan ingin terus belajar tentang Islam. Perjalanannya selama awal memutuskan menjadi seorang muslim pergi umrah pertama kalinya dengan membawa banyak pertanyaan dan keraguan, akhirnya mendapat jawaban di Tanah Suci.
"Sebulan berikutnya saya umrah kembali, Allah memberikan jawaban dengan cerita berbeda. Makanya mungkin hari ini saya akan berbagi cerita seperjalanan saya, yang saya lakukan adalah selalu berprasangka baik sama Allah, jadi Allah selalu mudahkan semuanya," kata Ruben.
Menurutnya, tak perlu merasa ragu ketika mengadu kepada Allah. Baik dan buruknya perasaan dia sampaikan berbuah ketenangan, tetapi harus mengerti terima kasih kepada Tuhan.
"Saya enggak pakai keraguan lagi ketika ingin mengadu, bercerita atau enggak hanya ceritanya yang sedih aja, tapi saya juga kasih tahu hal bahagia. Jadi jangan cuma mintanya doang tapi kita enggak tahu terima kasih," ceritanya.
Sementara Ivan Gunawan menunjukkan kepeduliannya melalui gerakan sosial. Di mana dia telah mendonasikan hasil penjualan tas Hermes senilai Rp 500 juta untuk Masjid As-Sholihin Yokohama, Jepang.
"Jadi ini merupakan sebuah komitmen sama seperti saya mengenal Islam, menjalankan ibadah itu merupakan sebuah komitmen. Di saat kita sudah berkomit kepada Allah, ya insyaallah kita harus menjalankan. Kepada Allah aja kita komit, kepada manusia aja kita komit. Ya kan? Kita datang tepat waktu, kita dapat kerjaan, kita selesaikan tepat waktu, apalagi janji kita kepada Allah," ujar Igun sapaan akrabnya.
"Jadi insyaallah di saat kita semua manusia ini sudah bisa berkomitmen terhadap apa yang sedang kita lakukan, insyaallah semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya," pungkasnya.
(auh/abq)











































