Wisata perahu di kawasan air Kebun Binatang Surabaya (KBS) belakangan ramai diperbincangkan di media sosial. Sejumlah warganet menyebut wahana tersebut terkesan menyeramkan hingga dikaitkan dengan isu keberadaan buaya.
Namun setelah dikonfirmasi detikJatim, pihak KBS memastikan bahwa wisata perahu tersebut aman untuk dikunjungi dan berada dalam pengawasan pengelola.
Kepala Seksi Humas Kebun Binatang Surabaya, Lintang Ratri Sunarwidhi, menegaskan wahana perahu memang aktif digunakan pengunjung dan telah memenuhi standar keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu aman. Namanya kebun binatang, memang dibuat agar pengunjung bisa merasakan suasana alam seperti apa. Sampai sekarang pun tidak terbukti isu tersebut benar," ujar Lintang, Minggu (21/12/2025).
Terkait kondisi perairan, pihak KBS menjelaskan bahwa ekosistem kolam justru menjadi indikator kesehatan lingkungan. Di dalamnya terdapat bulus, kura-kura, serta ikan yang berfungsi sebagai pengontrol kualitas air.
"Itu menjadi indikator ekosistem air kita tidak tercemar limbah. Ini berlaku di semua kawasan berair di KBS. Kalau ada ikan klepek-klepek saja, langsung kami cari penyebabnya dan ditindaklanjuti," jelasnya.
Suasana Wisata Susur Perahu di Kebun Binatang Surabaya Foto: Jihan Navira/ detikjatim |
Mengenai anggapan seram akibat warna air yang coklat dan tampak keruh, Lintang menyebut hal tersebut memang bagian dari konsep wisata alam. Meski begitu, faktor keselamatan tetap menjadi prioritas utama.
"Buktinya sampai sekarang aman-aman saja. Kami juga selalu menyiapkan pelampung," tegas Lintang.
Isu keberadaan buaya pun dibantah tegas. Lintang memastikan tidak ada buaya di kawasan tersebut, terlebih kedalaman air wisata perahu tergolong sangat dangkal.
"Kedalamannya tidak lebih dari 50 sentimeter, hanya selutut orang dewasa. Kalaupun, tapi jangan sampai, perahu terbalik, pengunjung masih bisa berdiri," ujarnya.
Ia menjelaskan, air di kawasan wisata perahu KBS berasal dari Sungai Brantas dan telah melalui proses penyaringan berlapis sebelum masuk ke area kebun binatang.
"Dari Sungai Brantas ada rumah pompa. Pipanya tidak besar, jadi tidak mungkin buaya bisa masuk. Setelah masuk KBS disaring lagi, ada pompa di beberapa titik lengkap dengan menara pantau dan penyaring," terang Lintang.
Salah satu perahu yang melayani Wisata Susur Perahu di Kebun Binatang Surabaya Foto: Jihan Navira/ detikjatim |
Selain itu, KBS rutin melakukan pengerukan kolam setiap tahun guna memastikan kondisi perairan tetap terjaga.
"Tidak mungkin ada buaya masuk. Kalau pun ada satwa liar sungai seperti nyambik, mereka biasanya takut melihat manusia. Buaya juga tidak akan mendekat kecuali merasa terganggu," ungkapnya.
Lintang kembali menegaskan bahwa seluruh fasilitas berair di KBS terus dipantau secara berkala sebagai bagian dari pengawasan kualitas lingkungan.
Dengan sistem pengamanan berlapis tersebut, KBS memastikan wisata perahu tetap aman dan nyaman untuk dinikmati pengunjung.
(ihc/abq)













































