Tips Aman Terhindar dari Aksi Curanmor di Surabaya

Pencurian kendaraan bermotor (curanmor) jadi catatan beruntun di Kota Pahlawan yang padat penduduk ini. Sejumlah wilayah tinggi mobilitas seperti Gubeng, Wonocolo, hingga Tambaksari masuk daftar kawasan rawan.

Ancaman curanmor menuntut pemilik kendaraan untuk lebih cermat dan tidak lengah, terutama saat memarkir motor di ruang publik maupun lingkungan tempat tinggal.

Maraknya kasus curanmor di Surabaya kembali menyita perhatian publik. Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah aksi curanmor terekam CCTV hingga berujung penangkapan pelaku oleh warga, bahkan ada kasus yang berakhir dengan tindakan tegas aparat kepolisian.

Faktor Pemicu Pencurian Motor

Ada beberapa kondisi yang tanpa disadari justru membuka peluang terjadinya curanmor. Parkir di sembarang tempat tanpa pengawasan menjadi salah satu faktor utama. Selain itu, kebiasaan tidak menggunakan pengaman tambahan membuat motor lebih mudah dibawa kabur.

Lingkungan yang gelap, sepi, dan minim penerangan juga memperbesar risiko pencurian. Terlebih, jika motor tidak dilengkapi sistem keamanan tambahan, baik berupa kunci ganda maupun fitur bawaan pabrik.

Tak sedikit kasus terjadi akibat kelalaian pribadi. Lupa mencabut kunci motor atau menyimpan STNK di dalam jok memudahkan pelaku membawa kabur kendaraan beserta dokumennya. Selain itu, meninggalkan motor terlalu lama tanpa pengecekan memberi waktu bagi pelaku untuk lebih leluasa beraksi tanpa terdeteksi.

Tips Terhindar Curanmor di Surabaya

Maraknya kasus curanmor di Surabaya membuat masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan. Ada sejumlah langkah sederhana yang bisa diterapkan untuk mengurangi risiko menjadi korban curanmor, mulai dari memilih lokasi parkir hingga memastikan pengamanan kendaraan.

1. Memilih Lokasi Parkir yang Aman

Memilih tempat parkir bukan sekadar soal dekat dan praktis. Parkiran yang aman umumnya memiliki akses jelas, pencahayaan cukup, serta pengawasan visual. Area resmi seperti pusat perbelanjaan, stasiun, atau gedung publik biasanya dilengkapi CCTV dan petugas.

2. Gunakan Pengaman Tambahan

Pengaman ganda menjadi strategi untuk memperlambat aksi pencurian. Pemilik motor bisa menggunakan kunci cakram, rantai, atau u-lock yang dipasang pada bagian roda. Semakin tampak kompleksnya pengamanan, semakin besar kemungkinan pelaku mengurungkan niat.

Alarm motor juga menjadi alternatif karena menimbulkan suara yang menarik atensi sekitar. Sistem immobilizer atau keyless relatif lebih aman, meski harus diimbangi kewaspadaan karena sistem pun memiliki celah jika pemilik lengah.

3. Manfaatkan Teknologi

Teknologi bisa menjadi sahabat pemilik kendaraan. GPS tracker memungkinkan pemantauan posisi motor secara real-time. Jika terjadi pencurian, data lokasi dapat membantu proses pelacakan lebih cepat. Beberapa aplikasi juga terintegrasi dengan ponsel, sehingga pemilik dapat menerima notifikasi jika motor berpindah.

4. Tips Aman Parkir di Rumah atau Kos

Lingkungan tempat tinggal justru langganan menjadi sasaran empuk. Pengamanan garasi atau area parkir rumah perlu diperhatikan, mulai dari pagar terkunci, gembok tambahan, hingga koordinasi dengan satpam setempat.

Lampu sensor dapat mensinyalir aktivitas mencurigakan di malam hari. Memastikan motor terkunci ganda sebelum tidur juga menjadi rutinitas wajib yang tidak boleh absen.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Motor Hilang?

Jika motor hilang, langkah pertama adalah tetap tenang dan segera bertindak. Kumpulkan data kendaraan seperti STNK, nomor rangka, dan nomor mesin.

Laporan ke kepolisian sebaiknya dilakukan sesegera mungkin agar peluang penelusuran lebih besar. Bagi pemilik asuransi kendaraan, usahakan secepatnya melakukan proses klaim dengan kelengkapan dokumen dan laporan resmi.

Curanmor bukan sesuatu yang harus ditakuti secara berlebihan hingga paranoid, tetapi juga tidak boleh diremehkan. Pemilihan lokasi parkir yang tepat, serta pemanfaatan teknologi dan pengaman tambahan, bisa menekan risiko.