Job Fair UINSA Antar Pencari Kerja Disabilitas Diterima Perusahaan

Job Fair UINSA Antar Pencari Kerja Disabilitas Diterima Perusahaan

Fadya Majida Az-Zahra - detikJatim
Selasa, 16 Des 2025 19:36 WIB
Job Fair UINSA Antar Pencari Kerja Disabilitas Diterima Perusahaan
Seorang disabilitas yang diterima kerja di Job Fair UINSA Surabaya. (Foto: Fadya Majida Az-Zahra/detikJatim)
Surabaya -

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar job fair terbatas untuk memfasilitasi mahasiswa mencari tempat magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan ini juga dibuka bagi alumni dan masyarakat umum, termasuk pencari kerja disabilitas.

Koordinator Pusat Karir LP2M UINSA, Dr. Hj. Fatmah, menjelaskan bahwa job fair tersebut merupakan bagian dari program rutin pusat karir dalam menjembatani mahasiswa dan alumni dengan dunia kerja maupun dunia industri.

"Ini program pusat karir UINSA. Intinya kami menyalurkan mahasiswa dan alumni dengan perusahaan. Bentuknya macam-macam, dan job fair ini salah satunya," ujar Fatmah kepada detikJatim, Selasa (16/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fatmah menuturkan, berbeda dengan job fair besar yang sebelumnya digelar pada Desember 2024 lalu, kegiatan kali ini lebih difokuskan untuk mahasiswa semester lima yang akan menjalani magang MBKM pada semester berikutnya. Hal itu berangkat dari banyaknya keluhan mahasiswa yang kesulitan mendapatkan tempat magang.

"Banyak mahasiswa yang mengeluh ke sana-sini masih ditolak. Padahal perusahaan juga butuh. Akhirnya kami inisiasi untuk mendatangkan perusahaannya langsung ke kampus," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Meski berfokus pada magang MBKM, Fatmah menegaskan bahwa kegiatan ini juga terbuka bagi alumni maupun masyarakat umum yang ingin melamar pekerjaan. Total terdapat 24 perusahaan yang hadir dan membuka peluang magang maupun lowongan kerja.

"Mahasiswa tidak perlu bawa surat ke sana-sini. Daripada keliling cari perusahaan, di sini sudah kami pertemukan," katanya.

Kegiatan job fair ini digelar tanpa seremoni resmi. Menurut Fatmah, konsep tersebut sengaja dipilih agar acara benar-benar berorientasi pada manfaat, bukan sekadar formalitas.

"Hari ini tidak ada seremoni. Yang mengisi acara juga teman-teman UKM. Fokusnya memang menghubungkan mahasiswa dengan perusahaan," tuturnya.

Terkait waktu pelaksanaan yang bertepatan dengan masa libur, Fatmah menilai hal tersebut tidak seharusnya menjadi kendala. Ia menekankan pentingnya kesadaran mahasiswa dalam memperjuangkan kebutuhan akademik dan kariernya sendiri.

"Kalau kamu butuh tempat magang, ya harus diperjuangkan. Masa libur dua bulan, satu hari ke sini saja tidak bisa," tegasnya.

Bagi Fatmah, keberhasilan kegiatan ini tidak diukur dari jumlah pengunjung, melainkan dari manfaat nyata yang dihasilkan. Ia mencontohkan seorang pencari kerja disabilitas tuna rungu dan tuna wicara yang berhasil diterima bekerja pada hari pertama kegiatan.

"Tadi pagi sebelum jam 8 ada satu pencari kerja disabilitas datang. Alhamdulillah langsung diterima perusahaan. Ibunya sampai sujud syukur," ungkapnya.

Ia menilai satu keberhasilan tersebut sudah menjadi capaian luar biasa dibanding sekadar acara yang ramai namun tidak berdampak.

"Bukan soal kuantitas. Kalau satu orang yang benar-benar butuh bisa diterima kerja, itu kualitas yang luar biasa," katanya.

Job fair ini digelar selama dua hari yaitu 16-17 Desember 2025, menyesuaikan dengan Rencana Kerja dan Kegiatan Lembaga (RKKL) serta anggaran yang telah ditetapkan. Ke depan, LP2M UINSA berharap kegiatan serupa bisa digelar lebih sering, meski tetap bergantung pada kebijakan anggaran.

"Harapannya ke depan bisa setahun dua kali. Tapi di luar ini, kami juga sering kerja sama dengan institusi lain," ujarnya.

Fatmah pun berpesan kepada mahasiswa agar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

"Timing itu tidak datang dua kali. Kalau kamu butuh, jangan berharap orang lain menyesuaikan kamu. Kamulah yang harus berusaha," pungkasnya.




(auh/dpe)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads