Pemkab Jember melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember menggelar pertemuan dengan biro perjalanan wisata, pelaku industri pariwisata, serta asosiasi wisata di Bali sebagai langkah strategis memperkuat promosi dan kolaborasi pariwisata daerah.
Pertemuan ini menjadi ruang pertemuan penting antara pemerintah daerah dan pelaku pariwisata nasional, khususnya yang bergerak dalam inbound tourism, guna membuka kembali jalur promosi Jember sebagai destinasi unggulan di Jawa Timur bagian timur.
Bupati Jember, Gus Fawait menyampaikan harapan besar agar terbangun sinergi dan kolaborasi yang berkelanjutan antara Pemkab Jember dan para pelaku wisata, khususnya dari Bali yang telah lama dikenal sebagai etalase pariwisata Indonesia di mata dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besar harapan kami, kita bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Salah satunya adalah Jember," ujar Gus Fawait saat dikonfirmasi, Senin (15/12/2025).
Ia mengenang bahwa sekitar 15 tahun lalu, Jember merupakan salah satu tujuan utama masyarakat Jatim bagian Timur. Namun seiring waktu, promosi pariwisata Jember dinilai tertinggal dibanding daerah lain. Sejak menjabat sebagai Bupati, Gus Fawait menegaskan Pemkab Jember secara serius melakukan pembenahan, terutama pada sektor infrastruktur pendukung pariwisata. Salah satu fokus utama adalah konektivitas transportasi udara.
"Saat ini, Jember telah memiliki penerbangan langsung dari Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Selain itu, penerbangan Jember ke Bali atau sebaliknya kini dapat ditempuh hanya sekitar 50 menit. Konektivitas ini diharapkan menjadi pintu masuk utama wisatawan domestik maupun mancanegara," tegasnya.
Politikus Gerindra ini memaparkan potensi pariwisata Jember yang beragam, khususnya di wilayah selatan yang memiliki deretan pantai eksotis. Pantai Papuma dan Watu Ulo disebut sebagai destinasi unggulan yang telah mendapatkan berbagai testimoni positif. Pemerintah Kabupaten Jember berkomitmen untuk menata pengelolaan destinasi agar lebih ramah wisatawan, termasuk melalui kerja sama dengan Perhutani dan PTPN, guna menyesuaikan tarif dan meningkatkan pelayanan.
Tak hanya sektor wisata alam, Gus Fawait juga menyoroti kekuatan Jember di bidang produk unggulan yang telah menembus pasar ekspor internasional. Di antaranya edamame yang diekspor ke Jepang, okra yang diminati pasar Kuala Lumpur, kopi robusta dan arabika, hingga cerutu Jember yang kualitas rasanya disebut menyerupai cerutu Kuba.
Sementara itu, Ketua Indonesia Inbound Tour Operators Association (IINTOA), I Made Sabda Dwipayana Putra, yang juga merupakan pimpinan biro perjalanan Luxury Bali Tour and Travel, menyampaikan apresiasinya atas undangan Pemkab Jember. Ia menegaskan asosiasinya merupakan wadah penyelenggara wisata inbound yang secara aktif mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
"Kami melihat Jember memiliki potensi yang sangat besar. Ini kunjungan pertama saya ke Jember, dan jujur, saya ingin kembali lagi, tidak hanya sendiri, tetapi bersama banyak pihak," ungkapnya.
Menurutnya, kerja sama yang bisa dikembangkan ke depan adalah penyusunan paket wisata terintegrasi yang menggabungkan destinasi alam, perkebunan, kopi, hingga wisata edukasi dan budaya. Ia menilai Jember memiliki kekuatan khas yang bisa dikemas menjadi pengalaman wisata yang bernilai tinggi.
I Made Sabda juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk pemanfaatan teknologi promosi, peningkatan fasilitas, serta konsistensi program, agar kunjungan wisatawan tidak bersifat insidental, melainkan berkelanjutan.
"Dengan kolaborasi yang tepat, bukan tidak mungkin kunjungan wisatawan ke Jember ke depan bisa berlangsung setiap hari, bukan hanya beberapa hari sekali," ujarnya.
Melalui gala dinner ini, Pemkab Jember menegaskan komitmennya untuk membuka diri terhadap kerja sama luas dengan pelaku industri pariwisata nasional dan internasional. Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangkitkan kembali nama Jember sebagai destinasi wisata yang berdaya saing, mudah diakses, dan kaya pengalaman.
(auh/abq)











































