Hujan deras yang mengguyur kawasan Porong dan sekitarnya sejak pukul 15.00 hingga sekitar pukul 20.00 WIB membuat jalan terendam banjir. Genangan air memenuhi dua arah jalur Malang-Surabaya dan sebaliknya, dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa atau sekitar 50 cm.
Banyak pengendara motor nekat menerobos banjir hingga kendaraannya namun malah mogok. Bahkan dua truk dari arah Surabaya menuju Malang juga terpantau terjebak di tengah banjir.
Salah satu sopir truk, Dika (28), warga Lumajang, mengaku tak mengetahui jalan tersebut banjir. Ia yang membawa muatan kertas dari Surabaya mengatakan tidak melihat adanya rambu atau tanda penutupan jalan saat melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya jarang lewat Porong lama. Tadi belum ada tanda jalan ditutup, jadi saya terus saja. Tahu-tahu truk nggak bisa jalan," ujar Dika pasrah sambil menunggu bantuan warga dan sopir lain untuk mendorong truknya, Kamis (11/12/2025).
Hal serupa dialami Yasin (36), warga Sedati. Usai kulakan jagung di Pasar Baru Porong, ia nekat menerobos banjir dan akhirnya motor yang dikendarainya mogok. "Airnya tinggi, tapi saya pikir masih bisa. Ternyata mati motornya," keluhnya.
Foto: Suparno/detikJatim |
Kasubnit Turjawali Satlantas Polresta Sidoarjo, Ipda Bandi, membenarkan banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Porong. Genangan setinggi 50 cm membuat banyak kendaraan roda dua mati mendadak.
Untuk mengantisipasi kemacetan dan motor mogok, polisi melakukan penutupan Jalan Raya Porong lama. Pengendara dari Surabaya menuju Malang dialihkan ke Jalan Arteri melalui Bundaran Tanggulangin. Sedangkan dari arah Malang ke Surabaya, kendaraan dialihkan ke Jalan Arteri Porong melalui Pos 6 Desa Juwet.
"Hingga airnya sebelum bsurut, arus kendaraan kami alihkan untuk menghindari kendaraan terjebak banjir," jelas Ipda Bandi.
Hingga malam, petugas masih melakukan pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi sambil menunggu debit air menurun.
(auh/abq)












































