Unair Kirim 9 Nakes-200 Kg Obat untuk Korban Banjir di Aceh Tamiang

Duka dari Utara Sumatera

Unair Kirim 9 Nakes-200 Kg Obat untuk Korban Banjir di Aceh Tamiang

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 08 Des 2025 16:35 WIB
Unair Kirim 9 Nakes-200 Kg Obat untuk Korban Banjir di Aceh Tamiang
Nakes Unair yang berangkat ke Aceh Tamiang/Foto: Istimewa
Surabaya -

Universitas Airlangga (Unair) mengirim sembilan tenaga kesehatan ke wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh Tamiang. Pelayanan kesehatan mobile dilakukan karena minimnya akses di kawasan tersebut.

Tim kesehatan yang dikirim yakni dokter umum, PPDS, perawat gawat darurat, bidan, dan epidemiolog. Tim ini berasal dari lintas fakultas dan rumah sakit. Di antaranya Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Keperawatan (FKP), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair).

Tim Bencana Unair dibentuk atas dasar kepedulian dan empati terhadap kondisi masyarakat Aceh Tamiang yang terdampak banjir dan longsor, apalagi belum sepenuhnya mendapatkan bantuan medis. Banyak wilayah yang sulit dijangkau, sehingga diperlukan tenaga medis yang mampu bergerak lincah dan bekerja langsung di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim ini rencananya akan memberikan pelayanan medis dan non-medis khususnya di daerah yang belum tersentuh bantuan. Kami ingin memastikan kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia mendapatkan pelayanan kesehatan dasar," kata dosen FKM Unair Siti Shofiya Novita Sari, Senin (8/12/2025).

ADVERTISEMENT

Selain tim kesehatan yang diberangkatkan, juga membawa lebih dari 200 kilogram obat-obatan dan logistik kesehatan. Di sana, tim bisa memberikan layanan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium sederhana, terapi dan pemberian obat sesuai keluhan, edukasi dan informasi kesehatan, serta dukungan psikososial dasar bagi para korban.

"Tim juga akan melakukan koordinasi dan pelaporan data penyakit pasca bencana kepada Dinas Kesehatan Aceh Tamiang untuk mendukung upaya mitigasi dan pemantauan kesehatan masyarakat," ujarnya.

Pihaknya menerapkan layanan kesehatan mobile. Tim bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk menjangkau korban secara lebih luas, terutama daerah yang sulit diakses dan belum memperoleh bantuan kesehatan.

"Fokus kami adalah menjangkau lebih banyak korban. Pelayanan tidak hanya terpusat di satu titik, tetapi bergerak sesuai kebutuhan di lapangan," jelasnya.

Rencananya, tim bencana Unair bertugas selama 14 hari, mulai 8 hingga 22 Desember 2025. Selama masa tugas, tim akan memastikan masyarakat terdampak bencana memperoleh layanan medis yang layak, bantuan edukasi, serta dukungan kesehatan yang berkelanjutan.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads