Masih ada sebanyak 137 Kepala Keluarga di Dusun Sumber Langsep, Desa Jugosari, Lumajang yang terisolir akibat banjir lahar semeru. Mereka mengungsi ke perbukitan usai banjir lahar masuk ke permukiman dan menenggelamkan 15 rumah.
"Ada 137 KK warga Dusun Sumber Langsep yang masih bertahan di perbukitan. Mereka mengungsi karena hawa banjir lahar Gunung Semeru disertai letusan sekunder cukup panas. Iya sampai malam ini," kata Perangkat Desa Jugosari, Ali Murtopo kepada detikJatim, Minggu (6/12/2025) malam.
Sebelumnya, pada Sabtu (6/12) ketika banjir lahar dingin terjadi, petugas dari BPBD Lumajang mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan dan bertahan di atas perbukitan. Ini karena banjir lahar masih terjadi di hulu Sungai Semeru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga Dusun Sumber Langsep masih mengungsi di perbukitan karena banjir lahar masih terjadi di Sungai Regoyo," ujar Petugas TRC BPBD Lumajang, Danial Reza ketika dikonfirmasi pada Sabtu malam.
Hari ini, distribusi bantuan logistik untuk korban banjir lahar gunung Semeru di Desa Jugosari dikirim menggunakan mobil ranger. Siang tadi Petugas BPBD Lumajang melintasi aliran lahar di Sungai Regoyo sepanjang 300 meter demi mendistribusikan bantuan logistik bagi warga yang terisolasi.
"Hasil pemantauan warga yang terisolasi akibat banjir lahar membutuhkan kebutuhan logistik. Hari ini sudah kami cukupi, di-droping oleh petugas BPBD," ujar Sekda Lumajang Agus Triyono, Minggu siang.
Dalam proses pendistribusian logistik itulah para petugas mendata berapa rumah yang terdampak banjir lahar Semeru di dusun tersebut. Kepala BPBD kabupaten Lumajang Isnugroho menyebutkan ada 15 rumah warga di dusun itu yang tenggelam oleh banjir lahar Semeru.
Material pasir yang terbawa banjir lahar masuk ke dalam rumah warga. Bahkan ketinggian material banjir lahar mencapai 4 meter sehingga 15 rumah warga itu yang bisa terlihat hanya gentingnya saja.
"Banjir lahar yang meluap mengakibatkan 15 rumah warga di Dusun Sumber Langsep terdampak. Selain rumah warga, banjir lahar juga mengakibatkan sebuah bangunan masjid dan kebun warga terdampak," ujar Isnugroho.
(dpe/abq)











































