Ajang Turnamen aparatur sipil negara (ASN) League 2025 yang digelar oleh Asosiasi Futsal Kabupaten Bojonegoro berakhir ricuh. Video kericuhan antara pemain FC Baru kontra Dishub FC itu bahkan viral di media sosial.
Dalam video yang beredar luas ini, nampak mereka saling pukul dan tendang. Mereka juga saling kejar dan ada terjatuh di lapangan futsal. Laga tersebut diketahui terjadi di gelanggang olahraga (GOR) Utama di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Bojonegoro pada Jumat (5/12) malam.
Aksi keributan antara pemain, wasit dan panpel yang viral di media sosial ini banyak menuai kritikan dan komentar nyinyir para warganet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kok ora isin karo masyarakat (kok tidak malu sama masyarakat)," demikian kritikan salah satu warganet.
Tak hanya itu, warganet yang lain juga mencolek akun media sosial Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah. Dalam komentarnya, mereka meminta pegawainya itu agar dibina.
"Pegawaimu pak silakan dibina dengan benar," demikian komentar warganet.
Fallailasyah, perwakilan dari Asosiasi Futsal Kabupaten Bojonegoro sangat menyayangkan insiden tersebut. Sebab kericuhan itu dilakukan oleh pegawai negeri.
"Ini sebenarnya kegiatan pembinaan untuk mencari pemain yang bagus, sehingga kedepan kita punya tim futsal dari para ASN yang direkrut dari hasil pertandingan ini," tutur Fallailasyah kepada detikJatim. Minggu (7/12/2025).
Fallailasyah menuturkan keributan berawal karena salah satu tim tidak terima dengan keputusan wasit jelang laga akan berakhir. Dari situ, keributan kemudian meluas menjadi antarpemain.
"Awalnya ada yang tidak terima dengan keputusan wasit, sehingga ada satu pemain yang mukul wasit sehingga jadi ramai. Terjadinya di babak kedua itu karena sudah semrawut akhirnya dihentikan pertandingan ini," terang Fallailasyah.
Sementara itu, setelah insiden panitia penyelenggara bersama wasit menggelar mediasi dari tim FC Baru (BPKAD) dengan Dishub FC, dalam mediasi itu kedua pihak sepakat berdamai. Selain itu kedua tim juga sepakat dijatuhi sanksi diskualifikasi.
"Sabtu siang tadi sudah bertemu di salah satu tempat ya tadi. Para pemain, wasit, panpel sudah mediasi dan damai. Kedua tim keputusanya diskualifikasi. Dan untuk kelanjutan pertandingan masih dikoordinasikan," pungkas Fallailasyah.
Untuk diketahui ASN League 2025 diikuti 16 tim dari berbagai instansi. Sesuai namanya, para pemainnya merupakan para ASN di Pemkab Bojonegoro.
Insiden adu pukul saat laga futsal ini ternyata dipantau Bupati Setyo Wahono. Melalui Wakil Bupatinya, Nurul Azizah, para pemain dari kedua tim akan dipanggil dan diperiksa.
"Sesuai perintah Bupati agar segera dikaji dan ditelaah pelanggarannya apa, serta sanksinya apa," kata Nurul.
Senada, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro, Hari Kristianto,juga akan melakukan klarifikasi kepada panitia penyelenggara turnamen.
"Kami akan klarifikasi ke panitia dulu," ucap Hari.
Sedangkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Bojonegoro, Arief Nanang, menegaskan bahwa kompetisi futsal ini bukan kegiatan resmi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Futsal Kabupaten Bojonegoro yang diikuti oleh belasan tim yang pemainnya semua dari ASN.
"Kegiatan oleh asosiasi futsal Kabupaten Bojonegoro. Kebetulan yang main antar klub. Dan di dalam klub memang terdiri dari ASN," jelas Arief Nanang. Sabtu (6/12/2025).
Sementara itu, Bojonegoro Futsal Lover selaku panitia pelaksana ASN LEAGUE 2025 sangat menyayangkan kejadian semalam hingga menimbulkan kegaduhan di media sosial pada saat pelaksanaan pertandingan liga antar ASN.
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang dirugikan atas kejadian yang mencoreng semangat sportivitas dalam olahraga," dikutip dari Pernyataan resmi BLF yang diterima detikJatim.
Untuk langkah selanjutnya, panitia menjatuhi sanksi diskualifikasi untuk kedua tim dari gelaran ASN League 2025 karena kejadian tersebut.
Selain itu seluruh pemain maupun tim juga akan dikenakan sanksi oleh Komisi Disiplin Afkab Bojonegoro sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Dan untuk seluruh ASN baik pemain dan official yang terlibat dalam keributan, kami dari panitia akan mengembalikan keputusan kepada institusi terkait," tulis BLF dalam pernyataannya.
Bojonegoro Futsal Lover ( BLF) akan melakukan evaluasi secara keseluruhan gelaran ASN League 2025. Dan seluruh pertandingan yang sudah dijadwalkan resmi ditunda dalam waktu tidak dapat ditentukan.
(dpe/abq)











































