Ekspor Naik 16,64%, Khofifah: Jatim Berperan Pada Capaian Ekspor Nasional

Ekspor Naik 16,64%, Khofifah: Jatim Berperan Pada Capaian Ekspor Nasional

Ihfadzillah Yahfadzka - detikJatim
Jumat, 05 Des 2025 14:47 WIB
Ekspor Naik 16,64%, Khofifah: Jatim Berperan Pada Capaian Ekspor Nasional
Foto: dok. Disparindag Jatim
Jakarta -

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja ekspor Jawa Timur yang kembali menunjukkan tren peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025.

Menurutnya, capaian ini menjadi bukti konkret bahwa produk-produk Jawa Timur mampu bersaing di pasar internasional dan berkontribusi kuat terhadap stabilitas ekonomi daerah.

"Kinerja ekspor yang terus tumbuh dan meningkat, sementara nilai impor turun. Ini semakin membuktikan bahwa Jatim memegang peranan signifikan terhadap capaian ekspor nasional," ujar Khofifah dalam keterangan tertulis, Jumat, (5/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, total ekspor migas dan nonmigas Jatim pada Januari-Oktober 2025 mencapai US$25,34 miliar, atau naik 16,64 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Sementara impor Jatim turun sepanjang Januari - Oktober 2025 dengan total impor mencapai US$ 24,25 miliar atau menurun 3,56 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa ekspor nonmigas, khususnya kelompok perhiasan atau permata masih menjadi penopang utama. Nilai ekspor komoditas ini naik 40,30 persen, dengan rata-rata peningkatan unit value mencapai 687,41 persen.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati juga menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan 41,35 persen, dan memberikan kontribusi 7,91 persen terhadap total ekspor Jatim sepanjang Januari-Oktober 2025.

"Capaian ini ditopang oleh ekspor non migas utamanya golongan perhiasan atau permata masih menjadi komoditas unggulan," kata Khofifah.

Di periode yang sama, Swiss menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Jawa Timur dengan nilai ekspor mencapai US$4,08 miliar. Komoditas ekspor ke Swiss didominasi perhiasan/permata, diikuti kendaraan dan bagiannya, serta perkakas dan peralatan bukan logam mulia.

"Jatim mengirim ekspor ke Swiss dengan komoditas utamanya perhiasan/ pertama menyumbang sekitar US$4,08 miliar. Komoditas lain yang diekspor termasuk kendaraan dan bagiannya, perkakas dan peralatan bukan logam mulia," terang Khofifah.

"Selanjutnya pangsa ekspor tertinggi diikuti Tiongkok berkontribusi sebesar 13.03 persen dengan total nilai ekspor US$3.23 miliar. Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat menyumbang 12.33 persen atau senilai US$3,06 miliar," imbuhnya.

Khofifah memaparkan, kinerja ekspor yang terus menguat tersebut juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian Jawa Timur. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan III-2025 yang mencapai 5,22 persen (Year on Year/YoY), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen.

Selain itu, Jawa Timur juga mencatat pertumbuhan ekonomi triwulanan (Quartal to Quartal/QtoQ) tertinggi di Pulau Jawa, yakni sebesar 1,70 persen.

Sementara untuk Inflasi Jatim November 2025 sebesar 2,63% YoY terkendali dalam kisaran normal 2,5% plus minus 1, ini menunjukkan daya beli masyarakat terjaga dan produksi masyarakat harga jualnya menguntungkan.

Dalam kesempatan ini, Khofifah pun mengajak seluruh stakeholder di bidang perdagangan untuk bersinergi dan berkolaborasi supaya mendorong penguatan kinerja ekspor Jawa Timur dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

"Mari terus bersinergi dan berkolaborasi, lewat berbagai langkah strategis untuk terus meningkatkan daya saing ekspor, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi Jawa Timur," kata Khofifah.

"Kita lakukan upaya dan stimulus bagi peningkatan kinerja ekspor non migas yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur," pungkasnya.




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads