Ada Cold Moon Hari Ini, Cek Waktu Menyaksikan!

Jihan Navira - detikJatim
Kamis, 04 Des 2025 03:00 WIB
ILUSTRASI BULAN PURNAMA. Foto: Александр Максин/Pexels
Surabaya -

Fenomena cold moon akan terjadi pada awal bulan Desember 2025. Namun, apa sebenarnya cold moon itu? Apakah ini pertanda perubahan cuaca ekstrem, fenomena langit langka, atau hanya istilah tradisional untuk bulan purnama di akhir tahun? Dan, yang tak kalah penting, bisakah fenomena ini disaksikan dari langit Indonesia?

Cold moon menjadi bulan purnama terakhir pada tahun ini. bulan purnama ini mendapat julukan cold moon karena menjadi fenomena yang menandai dimulainya musim dingin. Lantas kapan fenomena langit ini dapat diamati?

Apa Itu Cold Moon?

Sebelum membahas tentang cold moon, ada baiknya jika detikers memahami dulu apa itu fase bulan. Fase bulan merupakan perubahan bentuk bulan, seperti tingkat pencahayaannya yang tidak selalu sama pada permukaannya.

Penyebab dari terjadinya fase-fase bulan ini adalah posisi relatif dari bulan, matahari, dan bumi. Karena bulan tidak menghasilkan cahayanya sendiri, kita hanya bisa melihat bulan yang diterangi objek lain sebagai sumber cahaya utama.

Meskipun matahari sebagai penyumbang utama dari cahaya yang menyinari bulan, bintang-bintang yang jauh dan pantulan cahaya dari bumi juga membantu bulan untuk menampakkan dirinya di tengah malam. Fenomena tersebut hampir terjadi setiap saat.

Jika bulan berada di antara bumi dan matahari dalam orbitnya, maka sisi belakang bulan akan diterangi dan sisi yang menghadap bumi akan tampak gelap, atau bulan Baru. Begitu halnya bulan Purnama, terjadi jika bulan berada di sisi bumi yang berlawanan dengan matahari, maka sisi dekat bulan akan diterangi sepenuhnya.

Bulan akan mengalami fase yang berbeda-beda. Tahapan yang dilaluinya pun menjadikan bulan tampak seperti pisang (bulan sabit), berbentuk D (bulan seperempat), atau bulan yang hampir sempurna (bulan cembung).

Fase bulan dengan bulan penanggalan kalender memiliki keterkaitan yang erat. bulan membutuhkan waktu sekitar 29,5 hari untuk melewati fasenya. Itu menandakan jika setiap bulan rata-rata memiliki satu bulan purnama.

Begitu pula dengan cold moon. Disebut sebagai penanda musim dingin dan selalu jatuh di bulan Desember, ini berkaitan dengan bagaimana kalender diadaptasi oleh fase bulan dengan menambahkan hari-hari lainnya, sehingga 12 fase bulan akan membentuk satu tahun matahari penuh berdurasi 365 hari.

Indonesia Tidak Punya Musim Dingin, Tetap Bisa Melihat Cold Moon?

Melansir dari situs Royal Museums Greenwich, cold moon rupanya merupakan salah satu julukan yang berasal dari budaya penduduk asli Amerika. Hal ini menyangkut cara hidup yang bergantung dengan metode penghitungan waktu. Seperti siklus matahari yang lebih panjang, menjadi asal muasal kalender Gregorian modern.

Namun, menurut Eastern Trail, penduduk asli Amerika awal tidak mencatat waktu menggunakan bulan dalam kalender Gregorian atau Julian. Banyak suku menggunakan pengamatan musim dan bulan lunar untuk mencatat waktu.

Meski banyak variasi, satu tahun bagi beberapa suku terdiri dari empat musim dan dimulai dari musim tertentu, seperti musim semi atau musim gugur. Terdapat suku lain yang menghitung lima musim dalam satu tahun. Pendefinisian satu tahun sebagai 12 bulan atau 13 bulan juga dilakukan suku lainnya.

Bagi suku yang menamai bulan purnama (lunar) menambahkan beberapa bulan ekstra setiap beberapa tahun agar selaras dengan musim. Nama bulan purnama yang digunakan satu suku dengan suku lainnya mungkin berbeda untuk periode waktu yang sama, tetapi mewakili periode waktu yang berbeda.

Penamaan terhadap bulan purnama ini kemudian diadopsi penduduk asli Amerika di masa kolonial. Hasil adopsi itu kemudian diterapkan pada sistem kalender mereka sendiri, seperti Julian.

Kemudian Gregorian (kalender dengan sistem yang digunakan banyak orang di Amerika Utara). Tidak terkecuali cold moon, sebagai penanda ketika hawa dingin dari musim dingin semakin kuat, malam menjadi panjang dan gelap.

Jadwal Cold Moon Desember 2025

Berdasarkan informasi dari situs resmi BBC Sky at Night Magazine, cold moon jatuh pada 4 Desember 2025 pukul 14.48 UTC. Jika dikonversi ke waktu Indonesia, cold moon terjadi pukul 21.48 WIB.

Meskipun tidak memiliki musim dingin, masyarakat Indonesia masih bisa menikmati fenomena langit ini karena keindahannya. Saat fenomena langit ini terjadi, bulan akan terlihat terang benderang apabila langit sedang tidak dilanda hujan atau berawan.

Tak hanya menampakkan diri di malam hari, cold moon juga terlihat indah bahkan saat matahari tenggelam. Semakin tinggi posisi bulan, maka pemandangan yang dihasilkan semakin terlihat cerah.

Menariknya, fenomena ini akan membentuk segitiga yang bergugusan dengan bintang Pleiades dan bintang Aldebaran. Selain itu, posisi planet Jupiter akan berdekatan dengan bulan dan membuat rasi bintang musim dingin, Orion si Sang Pemburu.

Cara terbaik menikmati fenomena cold moon adalah melihatnya di lokasi yang tinggi. Bisa juga dengan melihat di lapangan terbuka atau garis pantai yang menghadap ke timur sebagai cara alternatif.

Beda Cold Moon dengan bulan Purnama Lain

Cold moon atau bulan purnama dingin merupakan fenomena terakhir dari total 12 purnama di sepanjang 2025. Tiga di antaranya adalah bulan purnama besar dan dua gerhana bulan total.

Pada 13-14 Maret 2025 dan 7-8 September 2025 terdapat fenomena gerhana bulan total atau blood moon. Sempat menarik perhatian masyarakat karena penampakannya yang indah, kini cold moon yang menjadi sorotan karena namanya yang unik.

Setelah itu, juga akan terjadi bulan purnama besar berikutnya, wolf moon atau purnama serigala. Tepatnya pada 3 Januari 2026, purnama tersebut akan menjadi pertama kalinya di tahun depan.



Simak Video "Video: Hujan Meteor Sextantids Akan Hiasi Langit pada Akhir September"

(hil/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork