Erawati (34) menjadi salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Malang yang meninggal di Hong Kong. Sebelum ditemukan meninggal sambil memeluk anak majikannya, Erawati sempat video call (VC) keluarga.
Hal itu diungkapkan Suyitno, suami Erawati saat ditemui awak media di rumahnya Desa Juwok, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (3/12/2025). Panggilan berlangsung saat kebakaran terjadi.
"Kami sempat video call saat kebakaran itu terjadi sekitar 30 menit," ucap Suyitno seraya menahan sedih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam komunikasi itu, Suyitno tak bisa membayangkan kondisi yang tengah dihadapi oleh istrinya.
Erawati pun sempat menyampaikan permohonan maaf dan mengaku tak kuasa menahan kepungan asap karena dampak dari kebakaran.
"Dia (Erawati) menyampaikan minta maaf bila ada salah, dan bilang kalau sudah tidak tahan dengan kepungan asap," tuturnya.
Kesedihan tampak pada diri Suyitno ketika mengenang momen mencekam itu. Ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa selain berdoa untuk keselamatan istrinya.
Suyitno pun panik ketika sambungan komunikasi terputus, dia pun berusaha menghubungi kembali istrinya, namun tak mendapat respons.
"Kami di sini tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah itu telepon mati, dan saya telepon balik tidak ada respons meskipun nyambung," ujarnya.
Saat itu juga, Suyitno hanya bisa berharap keajaiban agar istrinya bisa selamat dari insiden itu. Namun, dua hari berselang, kabar buruk datang, di mana ada informasi istrinya tak selamat dalam musibah itu.
"Ini sudah menjadi takdir istri saya. Saya ikhlas istri saya pergi selama-lamanya, Insyaallah dia sudah tenang dan pergi ketika mencari nafkah," pungkasnya.
Seperti diberitakan, ada dua PMI asal Malang yang menjadi korban kebakaran Hong Kong, selain Erawati, ada Siti Khotimah.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang Tri Darmawan membenarkan, bahwa kedua PMI itu meninggal dunia dalam insiden kebakaran tersebut.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, korban Siti Khotimah bekerja sebagai perawat lansia di Hongkong. Kalau korban Erawati asal Dampit itu menjadi perawat anak," katanya.
(mua/hil)











































