.webp)
Setelah sempat molor dari jadwal, pengerjaan betonisasi Jalan Lingkar Timur Sidoarjo kini tancap gas. Proyek 1,8 kilometer dari simpang empat Prasung hingga Jalan Raya Buduran itu baru benar-benar dimulai pertengahan November 2025, tapi hasilnya sudah mulai terlihat di lapangan.
Pantauan detikJatim pada Senin (1/12/2025), satu sisi ruas sudah rampung dan bisa dilewati kendaraan. Arus dari Sidoarjo ke Surabaya kini dialihkan ke jalur yang telah selesai dibeton. Sementara arah sebaliknya masih ditutup karena sisi tersebut baru mulai dikerjakan pada Sabtu (29/11/2025) malam.
Hendry (35), salah satu pekerja mengatakan, pengerjaan betonisasi saat ini sudah memasuki pekan ketiga. Targetnya, seluruh ruas selesai dalam dua pekan ke depan atau sekitar pertengahan Desember 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Progresnya ini kan udah sejak dua minggu lalu (pertengahan November). Satu sisi sudah selesai. Ini lanjut sebelahnya baru digarap, perkiraan selesai semuanya dua minggu lagi," ujar Hendry, Senin (1/12/2025).
Ia menuturkan, cuaca menjadi kendala yang seringkali dihadapi. "Faktor cuaca sih, mbak yang mempersulit. Kalau hujan, kami harus berhenti dulu. Kalau sudah reda baru dilanjutkan lagi," imbuhnya.
Untungnya, beton yang dipakai merupakan beton jenis fast track sehingga waktu tunggu untuk dapat dilalui kendaraan tidak terlalu lama.
"Kalau sudah dihampar, ditunggu sekitar tiga hari saja sudah bisa dilalui karena ini (betonnya) jenis fast track," terangnya.
Di lokasi juga terlihat truk-truk pengangkut beton berjejer di samping ruas jalan. Total terdapat 10 truk yang dikerahkan untuk mempercepat proses pengiriman material.
Meski progres berjalan cepat, sejumlah pengendara menilai perbaikan ini belum menyentuh titik yang seharusnya diperbaiki atau rawan berlubang. Wahono (57), salah satu pengendara yang rutin melintas mengatakan kualitas betonisasi di ruas yang sedang dikerjakan sudah jauh lebih baik. Namun menurutnya, prioritas yang lebih mendesak berada di sisi lain Lingkar Timur.
"Bagus mutunya, mulus dan tidak bergelombang seperti di Aloha. Tapi yang sebenarnya perlu dibeton itu dari simpang empat Prasung sampai Candi. Di situ sering berlubang dan banyak kecelakaan," ucapnya.
Ia juga berharap pelebaran jalan dapat dipertimbangkan. Mengingat jalur tersebut menjadi akses utama truk-truk besar.
"Kalau bisa, diperlebar juga supaya nggak membahayakan. Lewat sini banyak truk besar, jadi rawan kalau jalurnya sempit," tambah Wahono.
Warga berharap perbaikan para ruas yang sedang dikerjakan dapat segera rampung, sehingga jalur Lingkar Timur kembali optimal digunakan sebagai salah satu akses utama Sidoarjo-Surabaya maupun sebaliknya.
(auh/hil)
