Pilu Balita Jadi Sebatang Kara Usai Ayah, Ibu, 2 Kakak Tewas Tertabrak KA

Round Up

Pilu Balita Jadi Sebatang Kara Usai Ayah, Ibu, 2 Kakak Tewas Tertabrak KA

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Senin, 01 Des 2025 08:00 WIB
Sekeluarga tewas tertabrak kereta di Pasuruan
Sekeluarga tewas tertabrak kereta di Pasuruan/ Foto: Istimewa
Pasuruan -

Seorang balita berusia satu tahun kini menjadi sebatang kara. Ia selamat seorang diri dalam kecelakaan maut yang menewaskan ayah, ibu, dan dua kakaknya ketika mobil Honda Accord yang mereka tumpangi tersambar Kereta Api (KA) Mutiara Timur di Beji, Pasuruan.

Tragedi ini terjadi di perlintasan tanpa palang pintu JPL No. 88, KM 41+4/5, petak jalan Stasiun Porong-Stasiun Bangil, Jalan Selokambang, Kelurahan Gunung Gangsir, Beji, Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 10.19 WIB.

Kronologi Kecelakaan

Informasi yang dihimpun kepolisian menyebut mobil Honda Accord bernopol L 1519 ABJ melaju dari arah utara ke selatan. Saat tiba di lokasi, pengemudi diduga tak mengetahui KA Mutiara Timur sedang melaju dari arah Surabaya ke Banyuwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KA Mutiara Timur relasi Surabaya Pasar Turi-Ketapang yang mengalami insiden," kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Pasuruan Iptu Gagah Ananda Faizal.

Benturan tak terhindarkan. Mobil terseret beberapa meter ke arah timur sebelum terguling. Di dalamnya terdapat lima anggota keluarga asal Desa Cangkringmalang, Beji.

ADVERTISEMENT

Empat penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian, yakni ayah bernama Muhammad Muhaimin (33), ibu bernama Suci Nurjannah (33), dua anaknya Muhammad Yisran Alim Mukhsin (9) dan Putri Indah Ramadhani (6).

Satu-satunya korban selamat adalah Rizka Putri Maharani (1), yang mengalami luka ringan.

"Para korban baik yang meninggal maupun luka adalah sekeluarga, ayah-ibu dan anak-anaknya," terang Iptu Gagah.

Pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Kasus lakanya saat ini masih dalam lidik, anggota di lapangan fokus olah TKP," tambahnya.

KAI Sampaikan Keprihatinan

PT KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi ini. Mereka kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan pengguna jalan di perlintasan sebidang.

"KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan keprihatinan atas kejadian ini, dan berharap kepada masyarakat pengguna jalan yang akan melewati perlintasan kereta api agar lebih waspada dan berhati-hati ketika akan melintas. Perhatikan kondisi perlintasan baik yang dijaga maupun tidak dijaga. Upayakan untuk berhenti sejenak, melihat ke kiri dan kanan, serta memastikan aman sebelum melintasi jalur kereta," ujar Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.

Luqman juga mengingatkan kembali kewajiban pengguna jalan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 agar selalu mendahulukan perjalanan kereta api. Ia menegaskan komitmen KAI menjaga keselamatan perjalanan KA.

"Keselamatan adalah prioritas utama dan membutuhkan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat," tutupnya.

Perlintasan Ditutup untuk Mobil

Dari hasil pemeriksaan awal, perlintasan tempat kejadian diketahui tidak memiliki palang pintu dan selama ini hanya dijaga relawan.

"Pelintasan ini tak berpalang, selama ini dijaga relawan," ujar Kapolsek Beji Kompol Akhmad Sukiyanto.

Untuk mencegah tragedi serupa terulang, polisi, PT KAI, dan pemerintah desa sepakat menutup akses bagi kendaraan roda empat. Jalan kini dipersempit dengan pemasangan patok.

"Kami memasang patok di jalan perlintasan kereta. Sisi selatan sebanyak 2 patok, sisi utara sebanyak 3 patok," jelas Sukiyanto.

Tujuannya semata untuk keselamatan. "Agar tidak terulang kembali kejadian kecelakaan kereta api dengan pengendara mobil," tambahnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Viral Pria Pasuruan Nikahi Wanita dengan Maskawin Speaker 18 Inch"
[Gambas:Video 20detik]
(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads