Desa Plumpang, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, kembali mencatat capaian positif setelah berhasil melaksanakan panen raya padi ketiga. Panen kali ini bahkan menembus harga tinggi, yakni Rp7.200 per kilogram. Capaian sektor pertanian di Kota Soto turut diperkuat dengan raihan peringkat pertama produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) se-Provinsi Jawa Timur.
Data tersebut merupakan akumulasi penanaman padi sepanjang tahun 2025. Tercatat, produksi padi GKG pada tahun ini mencapai 904.928 ton, dengan luas lahan panen 175.832 hektare dan provitas 7,33 ton. Dengan demikian, total produksi hingga 13 November 2025 tercatat sebanyak 1.285.000 ton.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi atau Pak Yes turut hadir dalam pelaksanaan panen raya ketiga varietas inbrida yang digelar di Desa Plumpang, Kecamatan Sukodadi. Ia menyampaikan sektor pertanian Lamongan kembali menunjukkan capaian membanggakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanian di Kabupaten Lamongan terus membawa capaian. Tahun ini Kabupaten Lamongan menempati peringkat pertama pada produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) se-Provinsi Jawa Timur. Dan hari ini di Desa Plumpang berhasil melaksanakan panen raya ketiga dengan harga melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni 6.500 rupiah," tutur Pak Yes, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/11/2025).
Pada kesempatan tersebut, Pak Yes juga menyampaikan bahwa capaian Luas Tambah Tanam saat ini telah mencapai 70 persen atau sekitar 134.480 hektare.
Kepala Desa Plumpang, Sutikno, mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Lamongan selama ini selalu hadir dalam membantu kebutuhan pengairan pertanian. Namun, ia berharap dukungan terhadap penyediaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) serta peningkatan saluran pengairan dapat terus ditingkatkan. Keduanya menjadi faktor penting dalam menjaga keberhasilan pertanian di wilayah Plumpang.
Pak Yes menyambut positif masukan tersebut, serta mengupayakan realisasi secara bertahap. Mengingat keberhasilan pertanian merupakan komitmen Pemkab Lamongan yang telah tertuang dalam RPJMD Lamongan 2025-2030 yang berfokus pada transformasi ekonomi berbasis pertanian melalui program prioritas Lumbung Pangan Lamongan untuk menjadikan sektor pertanian lebih produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing.
(akn/ega)











































