Bangunan pasar burung di kawasan eks lokalisasi Dolly Surabaya saat ini mangkrak setelah aktivitas UMKM tak mampu bertahan. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun berjanji akan meramaikan kembali tempat tersebut.
"Nanti kita ramaikan lagi ya dengan kegiatan UMKM," kata Eri kepada wartawan di SMPN 19 Surabaya, Kamis (27/11/2025).
Menurut keterangan salah satu warga, pasar burung mulai sepi sejak sekitar 2021. Aktivitas jual-beli meredup, kios-kios dibiarkan kosong tak terawat, hingga muncul wacana pemanfaatan ulang menjadi gedung serbaguna.
Warga eks Dolly juga menagih janji pendampingan dan pemberdayaan pascapenutupan yang dinilai mulai diabaikan. Apalagi, beberapa waktu lalu ditemukan praktik prostitusi terselubung di kawasan tersebut.
Eri menegaskan Pemkot Surabaya sudah memberikan pendampingan dan pemberdayaan. Ia menyebut pemkot siap membantu program yang ingin digerakkan warga eks Dolly.
"Kan sudah jalan. Di sana ada sepatu, ada slipper. Itu kita gerakkan semuanya. Makanya harus masuk ke dalam sana, kalau ada yang ingin dikerjakan ada program apa? Ayo kita bantu," jelasnya.
Menurut Eri, tidak semua warga ingin bekerja berat. Ia mencontohkan UMKM slipper yang awalnya banyak peminat, tetapi kini sepi.
"Biyen sing (dulu yang) slipper itu yang sudah berdiri sampai tiga lantai akeh sing melok (banyak yang ikut), mari ngono gak gelem soro, mretel mretel mretel (setelah itu nggak mau bekerja berat, cabut cabut cabut). Ya kan gak bisa begitu. Maka siapa yang bergerak ya kita langsung tunjang," ujarnya.
Pemkot Surabaya juga menggandeng perhotelan untuk membeli produk UMKM eks Dolly, misalnya sandal.
"Maka kita nanti yang seperti hotel-hotel bergerak, yo tak sikatno nang Dolly, yo kudu wani lah kerja ojo ngenteni biyen (Ya nanti saya arahkan ke Dolly, dan harus berani bekerja, jangan menunggu seperti dulu)," pungkasnya.
Simak Video "Upaya Eri Cahyadi Menggaet Turis lewat "Surabaya Holiday Super Sale""
(irb/hil)