Bupati Sidoarjo Subandi menyampaikan apresiasi kepada seluruh investor dan pelaku usaha atas kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo. Subandi menegaskan investasi menjadi motor penting penguatan ekonomi daerah.
Ia menyebut posisi strategis Sidoarjo berada di jantung Jawa Timur, dekat Surabaya, Bandara Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, dan terhubung Tol Trans Jawa menjadikan Sidoarjo pusat kegiatan industri, logistik, dan perdagangan modern.
"Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo pada 2024 mencapai 5,54 persen, peringkat tiga se-Jawa Timur dan lebih tinggi dari Jawa Timur maupun nasional. Ini tidak terlepas dari kehadiran investor yang terus mempercayai Sidoarjo sebagai lokasi tumbuh dan berkembang," ujar Subandi dalam keterangan tertulis, Kamis (27/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikan saat memberikan sambutan pada acara Sidoarjo Business Forum 2025 sekaligus Sosialisasi PP Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko di Pendopo Delta Wibawa pada Rabu (26/11) kemarin.
Ia menyampaikan terima kasih atas kontribusi perusahaan-perusahaan besar baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang ikut menggerakkan perekonomian daerah.
Subandi menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga iklim investasi yang sehat melalui percepatan layanan digital, penyediaan infrastruktur berkualitas, dan kepastian hukum.
"Kami ingin memastikan Sidoarjo berdaya saing, ramah investasi, sekaligus sejahtera bagi seluruh masyarakat Sidoarjo khususnya," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sidoarjo, Ridho Prasetyo, memaparkan capaian realisasi penanaman modal sebagai bagian dari evaluasi penyelenggaraan perizinan berusaha.
Ia menyampaikan realisasi investasi tahun 2024 mencapai Rp 17,046 triliun dan menempatkan Sidoarjo di peringkat ketiga se-Jawa Timur. Untuk tahun 2025, target investasi ditetapkan antara Rp 12,12 hingga Rp 18 triliun sesuai Renstra, Perjanjian Kinerja, dan target Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Hingga Triwulan III Tahun 2025, realisasi investasi mencapai Rp 14,086 triliun. Ini menunjukkan kepercayaan investor masih sangat kuat terhadap Sidoarjo," jelasnya.
Dari data DPMPTSP Kabupaten Sidoarjo, di tahun 2025 realisasi investasi sebagai berikut :
- Triwulan I: Rp 6,249 triliun
- Triwulan II: Rp 4,157 triliun
- Triwulan III: Rp 3,679 triliun
Dengan total 13.648 unit usaha dan serapan tenaga kerja 24.811 orang. Sektor dengan unit usaha terbanyak adalah Perdagangan & Reparasi (5.480 unit), disusul Konstruksi, Jasa Lainnya, Industri Makanan, serta Transportasi-Gudang-Telekomunikasi. Sementara sektor dengan nilai investasi terbesar dipimpin Industri Logam Dasar sebesar Rp 2,6 triliun.
Ridho juga menyampaikan sejumlah tantangan seperti persaingan antarwilayah, keterbatasan lahan industri, serta masih adanya pelaku usaha yang belum patuh menyampaikan LKPM. Namun ia memastikan hal tersebut dapat diatasi melalui penguatan sinergi dan penegakan regulasi.
"DPMPTSP bersama perangkat daerah teknis terus berkomitmen memberikan layanan cepat, mudah, pasti, dan ramah investasi. Kami ingin memastikan Sidoarjo menjadi tujuan utama investasi di Jawa Timur," tegasnya.
Sebagai informasi, apresiasi diberikan kepada investor dengan realisasi terbesar Tahun 2024, antara lain.
PMA:
- 1. PT New Asia International - Rp 1,6 triliun
- 2. PT Filtrona Manufacturing Indonesia - Rp 877 miliar
- 3. PT Java Pacific - Rp 305 miliar
PMDN:
- 1. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk - Rp 1,6 triliun
- 2. PT Citilink Indonesia - Rp 1,48 triliun
- 3. PT Maspion - Rp 618 miliar
Untuk kontribusi pembayaran retribusi PBG tertinggi Tahun 2024 diberikan kepada PT. Tumerus Jaya Propertindo, PT Surya Multi Cemerlang, dan PT. Fastmanajemen Properti. Penghargaan juga diberikan kepada lima pengelola kawasan industri: SIER, Safe N Lock, SiRIE, Central Industrial Park, dan Kawasan Industri Sidoarjo.
(anl/ega)










































