Ratusan ribu pohon kopi milik PTPN I Region 5 Ijen Bondowoso dirusak orang tak dikenal (OTK). Kondisi ini membuat para buruh kebun resah karena pekerjaan mereka kini berpotensi menurun drastis.
Selama ini, pekerjaan merawat kebun kopi yang menjadi satu-satunya mata pencaharian warga dilakukan dengan sistem borongan. Artinya, upah yang diterima bergantung pada jumlah pohon atau petak yang dikerjakan.
Tak hanya itu, para buruh juga bekerja di bawah tekanan psikis dari orang-orang yang disebut kontra dengan pihak PTPN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada situasi normal, setidaknya saya bisa mendapatkan Rp 50 ribu sehari. Sekarang jauh di bawah itu," kata salah satu buruh yang enggan menyebut namanya, saat berbincang dengan detikJatim, Kamis (27/11/2025).
Perempuan beranak tiga ini mengaku telah merawat kebun kopi milik PTPN sejak remaja. Pekerjaan itu juga menjadi sumber utama kehidupannya.
"Saya tulang punggung keluarga. Dan ini pekerjaan satu-satunya," ungkapnya, seraya mengusap air matanya yang makin deras mengalir.
Ia menegaskan bahwa hilangnya pohon kopi berarti hilangnya penghasilan para buruh. "Daerah sini kan terpencil. Mata pencarian hanya dari kebun. Mau bertani juga gak punya lahan," tandas Busani.
Terpisah, seorang buruh lain juga mengaku para pekerja kini selalu diliputi rasa was-was.
"Ketika kami bekerja di kebun, selalu saja ada orang berlalu lalang, mengawasi dari jauh," ujarnya.
Menurutnya, para buruh bahkan direkam dan difoto saat bekerja, meski tak jelas untuk tujuan apa. "Mau dibilang memotret untuk dokumentasi, wong sejak puluhan tahun sudah begini. Tiap hari ya sudah ketemu, karena memang satu desa," tutur perempuan berhijab ini.
Informasi lain menyebutkan beberapa karyawan PTPN bahkan mengundurkan diri karena tekanan dari kelompok warga yang kontra dengan pihak perkebunan.
Sepanjang tahun 2025, sedikitnya 174 ribu pohon kopi di area 94 hektare kebun PTPN I Region 5 di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, dirusak oleh OTK. Selain itu, ratusan pohon mahoni dan sengon di desa berpenduduk sekitar 250 kepala keluarga itu juga dipotong.
Terbaru, warga desa sempat menyandera Kapolsek Ijen Bondowoso untuk ditukar dengan salah satu warga yang diperiksa terkait sebuah kasus.
(irb/hil)











































