Sebuah gedung sekolah di Kabupaten Bojonegoro ini kondisinya sangat sederhana dan memprihatinkan. Video yang menampilkan kondisinya viral di media sosial.
Dalam video yang beredar di dunia maya, sekolah ini terletak di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Tampak temboknya hanya papan dan atapnya asbes.
Kondisi ruangan kelas hanya disekat dengan kayu setengahnya saja. Meja serta papan tulis juga sangat sederhana. Jangan berharap ada lantai karena masih beralaskan tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah siswa anak-anak laki-laki dan perempuan berseragam pramuka tampak dalam kelas tampak sedang istirahat. Mereka tampak baru saja diajar oleh seorang guru pria dengan berseragam batik.
"Assalamualaikum, niki pak sinten? oh Pak Juli (Assalamualaikum, ini pak siapa? oh Pak Juli)," demikian sang perekam video menyapa para siswa dan guru di dalam kelas dan menanyakan nama guru seperti dalam video.
Si pereka kemudian menanyakan kelas di sebelahnya yang tersekat dan tidak dipakai. Dari keterangan sang guru, kelas tersebut tak dipakai karena kondisinya bocor.
"Oh masih hujan pemirsa, nah itu masih bolong-bolong. Belum ada tutupnya atapnya. Ini kalau ada angin pasti mobat-mabit ya Pak Juli," ujar perekam.
Kondisi gedung sekolah di Desa Napis, Tambakrejo, Bojonegoro yang memprihatinkan (Foto: Dok. Istimewa/tangkapan layar) |
Kondisi sekolah itu pun mengundang keprihatinan warganet. Tak hanya sedikit juga mengecam pemerintah kabupaten yang menyebut-nyebut punya APBD triliunan tapi membangun sekolah tak mampu.
"Nduwe 3T milih dianakno timbang bangun sekolahan. Sangat miris (Punya Rp triliun milih disimpan di bank daripada untuk bangun sekolah. Sangat miris," demikian kata netizen.
Pernyataan warganet ini merujuk pada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa soal 15 pemerintah daerah (pemda) yang mempunyai dana mengendap di bank mencapai ratusan triliun.
Di Jawa Timur, Salah satu pemerintah daerah yang disebut adalah Bojonegoro yang tercatat menyimpan Rp 3,6 triliun. Namun dana itu disimpan dan mengendap di bank.
Terpisah, Camat Tambakrejo, Kasmari, saat dikonfirmasi detikJatim, membenarkan sekolah yang viral tersebut. Namun ia membantah gedung tersebut sekolah dasar negeri (SDN), melainkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).
"Iya benar lokasinya di Desa Napis. Itu bukan SD tapi MI milik yayasan di bawah naungan Kemenag ya," ujar Kasmari kepada detikJatim, Rabu (26/11/2025).
Kasmari menambahkan, gedung tersebut juga baru berusia sekitar 2 tahun. Sedangkan tanah yang digunakan statusnya wakaf.
"Gedung itu baru dibangun sekitar 2 tahun lalu. Dapat tanah wakaf dan untuk mendekatkan para anak anak agar bisa sekolah. pemilik yayasan membangun gedung sekolah untuk kelas satu dan dua. Untuk sekolah induknya ada di dusun sebelah," tandasnya.
(dpe/abq)












































