Pada momen Hari Guru, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjelaskan soal tantangan para guru. Baik menghadapi era global, sosial, materi hingga mental sebagian dialami guru.
Menurut Abdul Mu'ti, di era yang semakin berkembang ini, terdapat tantangan besar untuk guru. Salah satunya kehidupan yang bergaya hedonisme.
"Di era digital dan dunia global tugas guru semakin berat. Guru dihadapkan pada tantangan kehidupan yang semakin hedonis dan matrealistis, di mana kebahagiaan dan penghargaan atas manusia dihargai sebatas kepemilikan dan kesenangan materi," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti kepada wartawan usai upacara di Balai Kota Surabaya, Selasa (25/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul Mu'ti mengatakan, guru juga dihadapkan dengan berbagai tantangan. Mulai sosial, budaya, moral, politik, tuntutan masyarakat yang kian tinggi dan apresiasi yang rendah.
"Ada sebagian guru mengalami tekanan sosial, materi, mental, dan berhadapan dengan aparatur penegak hukum," ujarnya.
Ia menegaskan, kondisi tersebut harus diakhiri. "Guru harus tampil lebih percaya diri dan berwibawa di hadapan murid," tegasnya.
Selain itu, Abdul Mu'ti menyampaikan, bila tugas administrasi guru dikurangi, kewajiban mengajar tidak mutlak 24 jam. Kemudian terdapat satu hari dalam sepekan untuk guru belajar.
"Kebijakan tersebut dimaksudkan agar guru dapat lebih fokus dalam melaksanakan tugas utama sebagai pendidik profesional melaksanakan tugas pembelajaran, membimbing dan meningkatkan kualitas diri," pungkasnya.
(auh/hil)











































