Jalur Piket Nol Lumajang Dihujani Abu Tebal Imbas Letusan Sekunder Semeru

Jalur Piket Nol Lumajang Dihujani Abu Tebal Imbas Letusan Sekunder Semeru

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Senin, 24 Nov 2025 22:49 WIB
Jalur Lumajang-Malang di Piket Nol diguyur hujan abu tebal imbas letusan sekunder Semeru.
Jalur Lumajang-Malang di Piket Nol diguyur hujan abu tebal imbas letusan sekunder Semeru. (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Jakarta -

Jalur lintas selatan penghubung Lumajang-Malang yang berada di perbukitan piket nol diguyur hujan abu tebal. Abu tebal itu berasal dari letusan sekunder banjir lahar gunung Semeru di sungai Besuk Kobokan.

Sejumlah kendaraan yang melintas di jalur itu nampak dipenuhi abu vulkanik tebal. Bahkan, sejumlah pengendara jalan juga terlihat kelilipan abu vulkanik dari gunung Semeru itu.

Pengguna jalan merasa terganggu dengan adanya abu vulkanik yang cukup deras di wilayah itu. Selain mengakibatkan kelilipan, jarak pandang juga terbatas karena suasana menjadi gelap padahal saat itu sore hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Abu vulkaniknya tebal sekali sehingga mengganggu jarak pandang dan juga bisa mengakibatkan kelilipan mata," ujar salah satu pengendara bernama Rifai kepada detikJatim, Senin (24/11/2025).

Sejumlah petugas dari Kepolisian dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) membantu pengendara yang melintas. Mereka memberikan air ke kaca kendaraan agar pengemudi bisa melihat jarak pandang.

ADVERTISEMENT

"Kami membantu pengendara jalan yang melintas jalur Lumajang-Malang dengan menyiram air ke kendaraan agar abu vulkanik tidak mengganggu jarak pandang pengendara," ujar Kabag Ops Polres Lumajang Kompol Jauhar Ma'arif.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan sejak Minggu (23/11) imbauan telah disampaikan kepada warga sebagai langkah antisipasi risiko hujan abu dan potensi letusan sekunder dari aktivitas Erupsi Semeru.

Menurutnya, personel Polri yang berjaga mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi bahaya seperti aliran lahar dingin, material vulkanik, serta kondisi tanah yang labil di sekitar bantaran sungai.

"Kami mengimbau warga agar berhati-hati saat melintas di sekitar Jembatan Besuk Koboan. Aktivitas vulkanik Semeru masih fluktuatif, sehingga potensi bahaya seperti lahar dingin bisa terjadi sewaktu-waktu," kata Abast dalam keterangannya, Senin (24/11/2025).

Abast menjelaskan personel gabungan juga membantu mengatur arus lintas kendaraan dan memastikan tidak ada warga yang nekat mendekati area berbahaya. Ia menegaskan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama.

Polisi dengan 3 melati di pundaknya itu menerangkan Polda Jatim menempatkan personel di sejumlah titik rawan untuk memberikan peringatan dini. Apabila terjadi kenaikan debit air atau luncuran material dari puncak Semeru, masyarakat diminta mengikuti arahan petugas.

"Personel kami tetap siaga di lokasi-lokasi rawan untuk memberikan peringatan serta memastikan keamanan masyarakat," ujarnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads