Polemik di internal PBNU memasuki babak panas setelah Risalah Rapat Harian Syuriah PBNU beredar dan berisi permintaan agar KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mundur dari jabatan Ketua Umum. Merespons itu, Gus Yahya tampil blak-blakan dan menegaskan dirinya tidak memiliki niatan sedikit pun untuk mengundurkan diri.
Di hadapan para Ketua PWNU se-Indonesia dan dalam sejumlah pernyataannya, Gus Yahya membuka satu per satu duduk perkara, mulai soal mandat muktamar, keabsahan risalah, hingga dinamika hubungannya dengan para pengurus.
Berikut rangkuman fakta-faktanya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tegas Menolak Mundur
Gus Yahya menegaskan amanah muktamar tidak bisa ia tinggalkan begitu saja dan dirinya tetap akan menyelesaikan masa jabatan lima tahun.
"Saya sama sekali tidak terbesit pikiran untuk mundur. Karena saya mendapatkan amanah dari muktamar untuk lima tahun, pada muktamar ke-34 lalu," katanya.
2. Mandat 5 Tahun dari Muktamar
Ia kembali menekankan bahwa mandatnya sebagai Ketum PBNU berlaku hingga akhir masa jabatan, sehingga permintaan mundur dianggap tidak relevan.
"Saya mendapatkan mandat lima tahun dan akan saya jalani lima tahun. Insyaallah saya sanggup. Maka saya sama sekali tidak terbesit pikiran untuk mundur," tegasnya.
3. Belum Terima Surat Resmi dari Syuriah
Gus Yahya mengungkap bahwa hingga kini dirinya tidak menerima dokumen fisik terkait risalah Syuriah, sehingga belum ada dasar formal untuk menanggapi.
"Saya belum menerima secara fisik surat apapun dari Syuriah. Sampai sekarang secara fisik belum menerima," ucapnya.
4. Soroti Keabsahan Risalah di Medsos
Menurutnya, risalah yang beredar di media sosial tidak memenuhi standar dokumen resmi organisasi karena tidak menggunakan tanda tangan digital.
"Adapun yang disebut sebagai risalah yang beredar di media sosial, itu juga tidak memenuhi standar resmi dari dokumen resmi organisasi," jelasnya.
5. Tegaskan Syuriah Tak Punya Wewenang Copot Ketum
Gus Yahya menilai keputusan rapat harian Syuriah yang meminta dirinya mundur tidak sah karena bertentangan dengan AD/ART PBNU.
"Rapat harian syuriah menurut konstitusi AD/ART tidak berwenang untuk memberhentikan ketua umum," tegasnya.
6. Sebut Para Pengurus Syuriah Menyesal
Ia mengaku sudah menemui sejumlah jajaran Syuriah yang disebut menyesal karena tidak mendapat informasi lengkap sejak awal.
"Dan semua yang sudah saya temui menyesali, karena mereka tidak mendapatkan informasi yang utuh pada mulanya," ujarnya.
7. Bantah Konflik dengan Gus Ipul
Menanggapi rumor hubungan renggang dengan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Gus Yahya menyebut hubungannya baik-baik saja meski jarang berkomunikasi.
"Sebetulnya baik-baik saja, mungkin perasaan saya ya, mungkin dia terlalu sibuk nggak pernah hubungi saya," tuturnya.
Simak Video "Video: Didesak Mundur, Gus Yahya Jelaskan soal Bertemu Netanyahu di Israel"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)











































