Polda Jatim Maksimalkan Trauma Healing Anak Pengungsi Semeru

Polda Jatim Maksimalkan Trauma Healing Anak Pengungsi Semeru

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Minggu, 23 Nov 2025 13:30 WIB
Polda Jatim  Maksimalkan Trauma Healing bagi Anak di Pengungsian Semeru Agar Lebih Tenang dan Ceria
Kegiatan Trauma Healing untuk pengungsi erupsi semeru Foto: Istimewa
Lumajang -

Korban selamat pascabencana alam kerap mengalami trauma, begitu pula yang terjadi setelah erupsi Gunung Semeru. Untuk membantu memulihkan kondisi psikologis para penyintas, terutama anak-anak, Polda Jatim bersama Polres Lumajang menggelar kegiatan trauma healing di sejumlah titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, memastikan kegiatan ini dilakukan untuk mendukung proses pemulihan anak-anak yang terpaksa meninggalkan rumah akibat meningkatnya aktivitas vulkanik Semeru. Puluhan anak pengungsi di SD Negeri 4 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, kini terlihat kembali ceria setelah mengikuti rangkaian trauma healing yang digelar personel Polda Jatim dan Polres Lumajang.

"Harapannya agar anak-anak dapat merasa lebih tenang, kembali ceria, dan tidak terus dibayangi rasa takut akibat erupsi Gunung Semeru," kata Abast dalam keterangannya, Minggu (23/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Personel Polda Jatim dan Polwan Polres Lumajang menghadirkan berbagai aktivitas hiburan, seperti permainan edukatif, bernyanyi bersama, pembagian hadiah, hingga kegiatan menggambar. Pendekatan ini bertujuan menciptakan suasana aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak-anak di tengah situasi bencana.

ADVERTISEMENT
Polda Jatim  Maksimalkan Trauma Healing bagi Anak di Pengungsian Semeru Agar Lebih Tenang dan CeriaPolda Jatim Maksimalkan Trauma Healing bagi Anak di Pengungsian Semeru Agar Lebih Tenang dan Ceria Foto: Istimewa

Abast menerangkan, trauma healing merupakan langkah penting dalam penanganan pascabencana, terutama bagi anak-anak yang rentan mengalami tekanan psikologis. Karena itu, Polri terus berupaya memberikan pendampingan melalui kegiatan yang dapat membantu memulihkan mental dan rasa aman mereka. Ia menegaskan bahwa kehadiran Polri di lokasi pengungsian adalah wujud komitmen dalam memberikan pelayanan kemanusiaan dan memastikan seluruh korban, termasuk anak-anak, mendapatkan perhatian dan perlindungan.

"Kami tidak hanya fokus pada aspek pengamanan dan evakuasi, tetapi juga pemulihan mental para pengungsi," ujarnya.

Ia menambahkan, anak-anak merupakan kelompok yang paling membutuhkan dukungan, sehingga kegiatan pendampingan psikologis akan terus dilakukan selama masa tanggap darurat.

Para pengungsi, khususnya para orang tua, turut menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan Polda Jatim dan Polres Lumajang. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan hingga kondisi benar-benar kembali normal.

"Kegiatan trauma healing ini merupakan bagian dari rangkaian respons cepat Polri dalam membantu masyarakat terdampak bencana, sekaligus memperkuat kehadiran negara dalam memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga yang sedang mengalami situasi sulit," tutupnya.




(ihc/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads