Kisah Nadia Pengungsi Erupsi Semeru Bawa Bayi 2 Bulan Butuh Susu-Popok

Kisah Nadia Pengungsi Erupsi Semeru Bawa Bayi 2 Bulan Butuh Susu-Popok

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Jumat, 21 Nov 2025 11:00 WIB
Pengungsi erupsi Gunung Semeru
Pengungsi erupsi Gunung Semeru (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Di tengah kepanikan erupsi Gunung Semeru, Nadia, warga Supit Urang, terpaksa mengungsi sambil menggendong bayinya yang baru berusia dua bulan. Di posko pengungsian, ia mengaku sangat membutuhkan bantuan susu dan popok untuk memenuhi kebutuhan dasar buah hatinya.

Diketahui, sebanyak 1.116 warga masih mengungsi di sejumlah posko akibat erupsi Gunung Semeru. Salah satunya berada di Balai SDN Supit Urang 04, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Di posko ini terdapat 150 pengungsi yang terdiri dari balita, anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Para pengungsi erupsi Gunung Semeru yang berada di posko tersebut membutuhkan sejumlah bantuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebutuhan logistik yang diperlukan para pengungsi antara lain susu, popok bayi dan lansia, serta peralatan mandi.

ADVERTISEMENT

"Di sini ada 150 pengungsi yang dibutuhkan saat ini popok bayi dan lansia serta perlengkapan mandi," ujar Koordinator Pengungsi, Wiwin kepada detikJatim, Jumat (21/11/2025).

Salah satu pengungsi adalah Nadia, warga Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo. Dengan membawa bayi berusia dua bulan, Nadia harus mengungsi bersama suaminya akibat erupsi Gunung Semeru.

"Saya mengungsi bersama suami serta bayi yang masih umur 2 bulan. Untuk kebutuhan saat ini yang dibutuhkan berupa popok bayi serta susu," ujar Nadia.

Data BPBD Kabupaten Lumajang menyebutkan, terdapat 9 titik posko pengungsian yang tersebar di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads