Badan Geologi Kementerian ESDM secara resmi menaikkan tingkat aktivitas Gunung Semeru dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak tertentu dari puncak.
Berdasarkan Laporan Khusus Badan Geologi Kementerian ESDM nomor 145/GL.03/BGL/2025, disampaikan rekomendasi terutama bagi masyarakat, pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan," ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc dalam keterangan tertulis, Rabu (19/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan Badan Geologi, erupsi Gunung Semeru terjadi pada Rabu siang sekitar pukul 14.13 WIB. Erupsi berupa awan panas itu jarak luncurnya tidak karena visual Gunung Semeru tertutup kabut.
"Awan panas yang terjadi adalah awan panas yang berlangsung secara beruntun. Bukan kejadian tunggal. Awan panas masih berlangsung dengan amplitude maksimum 37 mm hingga laporan ini dibuat," ujar Wafid.
Badan Geologi menegaskan aktivitas erupsi dan guguran lava Semeru masih terjadi meski secara visual jarang teramati akibat kondisi cuaca. Dalam periode ini jumah gempa yang terekam menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan Semeru masih tinggi, terutama gempa letusan, guguran, dan harmonik.
Terjadi peningkatan kejadian gempa guguran dan berkorelasi dengan pengamatan visual yang teramati bahwa kejadian guguran lava pijar semakin intensif terjadi ke arah Besuk Kobokan.
"Gempa-gempa yang terekam mengindikasikan masih adanya supply dari bawah permukaan Gunung Semeru bersamaan dengan pelepasan material ke permukaan melalui letusan dan hembusan," kata Wafid.
Lebih jauh Wafid mengimbau kewaspadaan masyarakat terkait bahaya lontaran batu (pijar) dalam radius 8 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Masyarakat juga diminta memantau perkembangan Semeru di situs web Badan Geologi dan Magma Indonesia.
(dpe/hil)












































