ASDP Terapkan Skema Antrean Baru di Ketapang untuk Arus Nataru

ASDP Terapkan Skema Antrean Baru di Ketapang untuk Arus Nataru

Eka Rimawati - detikJatim
Senin, 17 Nov 2025 23:00 WIB
Suasana pelabuhan Ketapang Banyuwangi jelang Nataru
Suasana pelabuhan Ketapang Banyuwangi Foto: Istimewa
Banyuwangi -

Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru, akses pelabuhan penyeberangan menjadi titik vital bagi mobilitas masyarakat, khususnya di lintasan Ketapang-Gilimanuk. Untuk mencegah penumpukan kendaraan yang berpotensi menimbulkan kemacetan di jalur Pantura, PT ASDP Indonesia Ferry menyiapkan manajemen antrean sejak sebelum kendaraan memasuki area Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Direktur Utama PT ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa selama periode Nataru, penyeberangan tidak sekadar menjadi perjalanan fisik, tetapi ruang bagi masyarakat untuk berkumpul, merayakan kebersamaan, dan membangun cerita baru. Karena itu, ASDP menyiapkan layanan berlapis agar masyarakat dapat melintasi Jawa-Bali-Lombok dengan lancar, aman, dan selamat.

"Pada momentum inilah, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan seluruh layanan di lintasan strategis tersebut berjalan tertib, andal, dan selaras dengan kebijakan regulator, khususnya KSOP dan BPTD di masing-masing wilayah," ungkap Heru, Senin (17/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk layanan penyeberangan di sisi barat, tepatnya Pelabuhan Ketapang, skema manajemen antrean dilakukan dengan memperkuat pola operasi melalui konsolidasi nasional Kementerian Perhubungan. Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, menjelaskan bahwa kekuatan utama layanan Nataru tahun ini terletak pada digitalisasi Ferizy. Dengan sistem pembelian tiket online sejak H-60, masyarakat tidak perlu lagi mengantre di pelabuhan. Edukasi intensif diberikan melalui berbagai kanal digital dan posko informasi di delaying area agar pengguna memahami tata cara pemesanan, validasi data diri, serta ketentuan waktu kedatangan.

ADVERTISEMENT

"ASDP bersama KSOP, BPTD, dan instansi terkait menyiapkan manajemen antrean, opsi penambahan trip kapal, rekayasa lalu lintas, serta pengalihan kendaraan besar maupun kecil ke jalur alternatif bila dibutuhkan. Pola operasi adaptif ini diharapkan dapat menjaga kelancaran perjalanan pada lintasan Ketapang-Gilimanuk sepanjang periode Nataru," jelas Windy.

Ia menambahkan bahwa ASDP berkomitmen memberikan layanan prima melalui digitalisasi Ferizy, termasuk penyederhanaan proses refund dan reschedule.

"Penalti refund yang sebelumnya terdiri dari dua potongan-25 persen biaya administrasi dan 50 persen harga tiket-kini hanya satu kali potongan sebesar 25 persen dari harga tiket. Hal serupa berlaku untuk reschedule, di mana pengguna hanya dikenakan potongan 10 persen dari harga tiket, jauh lebih ringan dibandingkan skema sebelumnya yang memotong total 50 persen," paparnya.

Rangkaian kemudahan tersebut diharapkan memberikan fleksibilitas lebih besar kepada masyarakat dalam merencanakan perjalanan akhir tahun. Dengan kebijakan yang lebih adaptif ini, ASDP menilai mobilitas pengguna jasa selama Nataru akan berlangsung lebih lancar.




(ihc/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads