Ini Sasaran Operasi Zebra Semeru 2025 di Kota Pahlawan

Ini Sasaran Operasi Zebra Semeru 2025 di Kota Pahlawan

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 17 Nov 2025 10:40 WIB
Ratusan personel gabungan disiagakan Polrestabes Surabaya selama Operasi Zebra Semeru 2025.
Ratusan personel gabungan disiagakan Polrestabes Surabaya selama Operasi Zebra Semeru 2025. Foto: Istimewa
Surabaya -

Operasi Zebra Semeru kembali digelar. Ada sejumlah target hingga tujuan operasi ini kembali digelar menjelang penghujung tahun 2025 ini.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Luthfie Sulistiawan mengatakan Operasi Zebra Semeru 2025 digelar dua pekan. Menurutnya, operasi menyasar sejumlah wilayah di Kota Pahlawan.

"Pelaksanaan ops (operasi) sejak tanggal 17-30 Nopember 2025," kata Luthfie dalam keterangannya, Senin (17/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan sejumlah personel dari seluruh satuan dilibatkan dalam operasi tersebut. Tercatat ada 320 personel yang diterjunkan dalam kegiatan ini.

"Tujuan Operasi Zebra Semeru 2025 kali ini adalah menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan, dan angka fatalitas, serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas," imbuh eks Dirreskrimsus Polda Jatim itu.

ADVERTISEMENT

Hal senada disampaikan Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Galih Bayu Raditya. Menurutnya, ada sejumlah peristiwa atau pelanggaran yang akan menjadi target selama 14 hari Operasi Zebra Semeru 2025.

Di antaranya, pengemudi atau pengendara ranmor yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengendara ranmor yang masih di bawah umur, pemotor yang berboncengan lebih dari satu orang, hingga pemotor yang tidak menggunakan helm SNI, dan pemobil yang tidak menggunakan safety belt.

"Selain itu, pengemudi atau pengendara ranmor dalam pengaruh atau mengkonsumsi alkohol, pemotor atau pemobil yang melawan arus, sampai pengendara ranmor yang melebihi batas kecepatan juga menjadi sasaran selama Operasi Zebra Semeru 2025," ujarnya.

Galih menegaskan kegiatan ini tidak hanya difokuskan pada penindakan secara preventif. Namun, juga represif dengan presentasi sekitar 20%. Serta penindakan tilang menggunakan ETLE yang menjadi prioritas, yakni 95% dan manual sebanyak 5%.

"Untuk sasaran operasi meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata yang berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran, dan laka lantas. Baik sebelum, pada saat maupun pasca operasi zebra semeru 2025," paparnya.

Polisi dengan dua melati di pundak itu berharap Operasi Zebra 2025 tidak hanya menindak para pelanggar lalin. Namun, juga menciptakan keamanan, keselamatan, dan ketertiban berlalu lintas, di manapun, kapanpun, hingga dalam keadaan apapun selama berkendara.




(pfr/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads