Kerja-kerja kolaboratif yang dibangun seluruh Forkopimda Kabupaten Banyuwangi khususnya di sektor pangan, mampu membawa Banyuwangi mencatatkan kinerja positif pada sektor tersebut. Khususnya untuk komoditi padi dan jagung yang tercatat surplus hingga November 2025.
"Ini bukti sinergi semua pihak. Semua bahu-membahu dan bergotong-royong untuk mendukung serta mensukseskan swasembada pangan Bapak Presiden," terang Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (13/11/2025).
Ipuk menambahkan, pada Januari-Oktober 2025, cadangan beras di Banyuwangi mencapai 464.844,63 ton. Naik dari jumlah ketersediaan pada periode yang sama tahun 2024, seberat 432.016,98 ton.
Peningkatan jumlah cadangan ini menjadikan Banyuwangi surplus beras hingga 328.302 ton. Di sisi lain, kebutuhan beras untuk kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini hanya sebanyak 136.542,26 ton.
Selain beras, Kabupaten Banyuwangi juga berhasil mencatatkan kinerja baik pada produksi jagung dengan jumlah cadangan pada Januari-Oktober 2025 sebesar 208.673,70 ton, naik dibanding periode yang sama tahun 2024 sebesar 181.332,54 ton.
Dengan kebutuhan jagung yang hanya 58.206,07 ton, Banyuwangi mencatatkan surplus 150.467 ton. Jumlah itu meningkat hampir 27 ribu ton dibanding tahun sebelumnya.
"Alhamdulillah, produksi padi dan jagung Banyuwangi selalu surplus dan bahkan meningkat tiap tahunnya. Terimakasih TNI, Polri, HKTI, seluruh mitra, dan petani. Semua ini tercapai berkat kerja keras semua," kata Ipuk.
Dewan Pembina HKTI Jawa Timur Jenderal (Purn) Badrodin Haiti saat menghadiri acara panen padi di Banyuwangi beberapa waktu lalu, menyampaikan gerakan pertanian Banyuwangi sejalan dengan visi nasional untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang mandiri dan berkeadilan.
Ia menyatakan, pemerintah pusat tengah memperkuat program strategis untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup. Hal itu dianggap penting untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada impor.
"Ini merupakan satu program yang memang pro-kerakyatan dan patut didukung bersama. HKTI juga hadir untuk terus memperjuangkan kesejahteraan petani," kata Kapolri periode 2015-2016 ini.
Kapolres Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menambahkan, Polresta turut berperan aktif mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya pada komoditas jagung. Salah satu program kepolisian adalah pembukaan dan pengelolaan lahan tanam baru.
"Kami di jajaran Polresta Banyuwangi berkomitmen menyukseskan program Asta Cita Bapak Presiden Prabowo terkait dengan ketahanan pangan," tambahnya.
Di Banyuwangi, lahan pertanian padi telah tertanam dengan luasan total 6.339 hektare. Jumlah itu melebihi target awal yang ditetapkan, yakni 6.294 hektare. Sementara komoditas jagung telah tertanam di lahan seluas 300 hektare, dari target 697 hektare.
Adapun lahan pesantren dari target 25 hektare telah tertanam 20 hektare, sedangkan lahan kehutanan sosial mencapai 82 hektare dari target 495 hektare. Ke depan, akan ada tambahan 50 hektare lahan jagung baru di kawasan Green Farm, yang akan semakin memperkuat produktivitas pangan Banyuwangi.
Sementara itu, pemilik Green Farm Arum Sabil yang juga Ketua Kwarda Pramuka Jatim menyebut kawasan ini sebagai pusat pelatihan pertanian terpadu. Saat ini, di area tersebut telah dipasang sistem pompa air tenaga surya yang mendukung efisiensi irigasi dan keberlanjutan produksi pertanian.
"Program ini diharapkan memperkuat swasembada pangan nasional sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto," tuturnya.
Simak Video "Video: 1.400 Penari Tampil Kompak di Gandrung Sewu Banyuwangi"
(auh/irb)