Sekdaprov Jatim Ungkap Perkembangan Terkini Pembangunan Grahadi

Sekdaprov Jatim Ungkap Perkembangan Terkini Pembangunan Grahadi

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 12 Nov 2025 20:45 WIB
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono.
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono. (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Sekdaprov Jatim Adhy Karyono memberikan kabar terbaru soal pembangunan Gedung Negara Grahadi sisi Barat pasca-kericuhan akhir Agustus lalu. Saat ini pembangunan masih menunggu bahan bangunan mulai kayu jati hingga cat yang berasal dari luar negeri.

"Pembangunan Grahadi dilakukan Cipta Karya dan sudah dialokasikan anggaran BTT-nya. Namun ada kendala berdasarkan rapat dengan pihak cagar budaya harus dibangun dengan orisinalitas terutama adalah bahan bangunan kayu jati yang diameter dan panjangnya di luar yang ada di pasaran gitu," kata Adhy di Surabaya, Rabu (12/11/2025).

"Maka perlu waktu untuk bisa mendapatkan pohon jati lalu dilakukan pengeringan dan perlu waktu beberapa bulan. Barangnya nanti dari Perhutani," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kayu jati, Adhy menyebut kendala lain adalah soal cat. Cat yang digunakan di bangunan Grahadi sisi Barat adalah cat dari Jerman.

"Ada cat pemutih yang memang sekarang posisinya ada di Jerman. Cat itu bisa anti luntur, kelembapan itu sebetulnya dulu mungkin Belanda yang bawa," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Adhy mengaku ingin membangun Grahadi sisi Barat lebih cepat. Namun, pihaknya memperhatikan masukan dari Cagar Budaya.

"Sebetulnya kami lagi menawar supaya yang paling penting adalah penampilannya tetap sama, tetapi kan kami juga tidak mau kalau ada bahan-bahan yang ilegal. Jadi kelihatannya kami bisa memproses ya menunggu itu siap (bahannya) kemudian kami lakukan penunjukan langsung atau pengadaannya sehingga baru bisa di Januari," jelasnya.

Pemprov Jatim, kata Adhy, sebelumnya telah menghitung kebutuhan dan mengalokasikan anggaran Rp 9 miliar lebih. Saat ini, kata dia, biayanya akan lebih dari itu dan akan dihitung kembali.

"Kemarin kan Rp 9 Miliar lebih, sekarang bisa lebih dari itu. Dihitung kembali. Jadi mohon dimengerti kami dihadapkan dengan kondisi harus kembali membangun orisinalitas dengan hitungan-hitungannya dan itu memerlukan waktu," ujarnya.

Mengenai target penuntasan, Adhy mengatakan Pemprov Jatim tidak bisa memaksakan pembangunan ulang harus bisa tuntas pada akhir 2025 ini. Apalagi kalau hingga Desember belum dapat kayu yang sesuai.

"Tentu kalau seperti itu tidak akan selesai. Jadi kami prinsipnya ingin cepat tapi juga perlu kehati-hatian karena kondisi," tandasnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads