Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jember, Edy Budi Susilo mengungkapkan generasi muda memiliki potensi besar menjadi pemimpin bangsa. Akan tetapi, potensi ini terancam pernikahan dini dan stunting.
Oleh sebab itu, dalam kegiatan bertajuk 'Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini dan Stunting', Edy menekankan peran para pengurus OSIS di sekolah sebagai garda terdepan sosialisasi. Dia berharap para pelajar memahami risiko pernikahan dini dan dampaknya terhadap masa depan mereka.
"Jadikanlah isu pencegahan pernikahan dini ini sebagai bagian dari program kerja OSIS kalian. Pengurus OSIS adalah influencer dan panutan di sekolah masing-masing," ugkap Edy di Aula Dinas Pendidikan dalam keterangan tertulis, Selasa, (11/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin kalian bangga menjadi generasi emas Jember. Generasi yang sehat, berpendidikan tinggi, berakhlak mulia, serta mampu mengangkat nama baik daerah ini," sambungnya.
Dia menambahkan, potensi besar generasi muda untuk menjadi penggerak kemajuan bangsa hanya akan terjadi apabila para pemuda tumbuh dan berkembang secara produktif.
"Generasi ini nantinya akan menjadi pemimpin, inovator dan penggerak kemajuan di masa depan. Namun, potensi ini hanya bisa terwujud apabila anak-anak tumbuh dan berkembang secara sehat, cerdas dan produktif," katanya.
Dia juga menyoroti pernikahan dini yang bukan sekedar masalah usia, tetapi juga terkait dengan kesiapan mental, fisik dan sosial.
"Remaja yang menikah usia muda, cenderung belum siap memikul tanggung jawab sebagai orang tua, yang berakibat fatal pada kesehatan ibu dan anak," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut berakibat terhadap resiko kehamilan yang meningkat. Sementara anak yang dilahirkan berisiko lebih besar mengalami stunting.
"Akibatnya, resiko kehamilan meningkat dan anak yang dilahirkan beresiko lebih besar mengalami stunting," pungkasnya.
(akd/ega)











































