Menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem, Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo untuk memetakan serta mempercepat pengeprasan ranting pohon yang berpotensi tumbang. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan agar kejadian pohon roboh tidak membahayakan pengguna jalan.
"Kita tentunya tidak ingin ada kejadian pohon tumbang yang bisa membahayakan masyarakat, terutama pengguna jalan. Karena itu sejak sebelum musim penghujan hingga sekarang saya terus meminta DLHK untuk memantau dan melakukan tindakan jika ada pohon yang berpotensi tumbang saat angin besar," kata Mak Mimik sapaan Wakil Bupati Sidoarjo, Selasa (11/11/2025).
Menurut Mak Mimik, beberapa ruas jalan yang menjadi perhatian antara lain Jalan Raya Waru-Gedangan, Jalan Raya Buduran-Mojopahit, Jalan Raya Candi-Porong, serta kawasan Taman Pinang. Lokasi-lokasi tersebut dinilai memiliki intensitas lalu lintas tinggi dan banyak ditumbuhi pohon besar di tepi jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat meninjau kegiatan perantingan di kawasan Taman Pinang, Wabup Mimik sempat berdialog dan memberikan apresiasi kepada para petugas DLHK yang tengah bertugas. Ia juga menyerahkan bantuan sembako berupa beras sebagai bentuk dukungan.
"Saya salut dengan semangat mereka yang rutin memangkas ranting pohon rawan tumbang. Ini bagian penting agar masyarakat tetap aman saat musim hujan dan angin kencang," ujarnya.
Mak Mimik juga meminta DLHK berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memetakan titik-titik yang perlu segera dilakukan tindakan perantingan.
"Tolong Pak Amiq (Kepala DLHK) gencarkan lagi penebangan ranting pohon yang rawan tumbang agar tidak terjadi bencana. Ini kan musim hujan disertai angin kencang," pesan Mimik kepada Kepala DLHK Bahrul Amiq melalui sambungan telepon.
Sementara itu, Kepala DLHK Sidoarjo Bahrul Amiq mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim petugas ke sejumlah titik untuk memeriksa kondisi fisik pohon, terutama di area padat aktivitas masyarakat.
Menurut Bahrul, pemeriksaan difokuskan pada pohon dengan batang rapuh, akar lemah, dan cabang besar yang berisiko patah. Meski begitu, ia mengakui keterbatasan jumlah personel menjadi tantangan tersendiri.
"Saat ini kami hanya punya dua tim, jadi tidak bisa langsung meng-cover semua permintaan masyarakat," katanya.
DLHK, lanjut Bahrul, tetap memastikan pelayanan berjalan merata dengan mendahulukan lokasi berisiko tinggi seperti di sepanjang Jalan Pahlawan, Ahmad Yani, dan Gajah Mada.
"Kalau di daerah lain seperti Gedangan juga ada potensi tinggi, tetap kami tangani, meskipun itu jalan provinsi atau nasional," jelasnya.
Ia menegaskan, penanganan di jalur provinsi dan nasional juga menjadi perhatian karena pohon tumbang bisa mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas warga secara luas.
"Kalau akses terganggu, efeknya bisa sistemik. Jadi kami tetap turun untuk memastikan jalur aman," tegas Bahrul.
DLHK juga mengimbau masyarakat berperan aktif menjaga keamanan lingkungan dengan melapor jika menemukan pohon yang miring atau berpotensi tumbang. "Kalau melihat ada pohon berisiko, segera laporkan ke DLHK agar bisa kami tindak lanjuti," pungkasnya.
(ihc/abq)












































