Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. Usai menerima anugerah itu, keluarga Gus Dur ziarah ke Pondok Pesantren (PP) Tebuireng, Jombang.
Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah berkunjung ke PP Tebuireng di Desa Cukir, Diwek, Jombang didampingi putri sulungnya Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid). Kedatangan keluarga Gus Dur ini disambut Pengasuh PP Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).
Sinta Nuriyah bersama Yenny Wahid langsung menuju ke makam masyayikh PP Tebuireng untuk berziarah ke makam Gus Dur. Sinta Nuriyah tampak khusyuk mengikuti doa bersama dengan membaca tahlil. Selama berziarah, pandangan Sinta Nuriyah tidak pernah lepas dari pusara makam suami tercintanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selesai membaca tahlil, Sinta Nuriyah menaburkan bunga ke makam Gus Dur. Sesekali ia juga terlihat mengusap batu nisan Presiden ke-4 RI tersebut didampingi Yenny Wahid.
Kunjungannya ke PP Tebuireng ini tak lepas dari gelar pahlawan nasional dari Presiden Prabowo Subianto pada Senin (10/11). Gus Dur dianugerahi gelar pahlawan nasional di bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam.
"Saya ucapkan terima kasih dan rasa syukur dengan penuh kerendahan hati kami menerima gelar yang telah diberikan pemerintah kepada Gus Dur," ujar Yenny Wahid usai berziarah, Selasa (11/11/2025).
Yenny Wahid menilai, gelar pahlawan nasional ini membuktikan bahwa nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur dianggap penting oleh negara. Oleh karena itu, ia berharap nilai-nilai tersebut bisa diteruskan oleh anak-anak muda dan keluarga Gus Dur sendiri.
"Karena ini (gelar pahlawan nasional) sebagai simbol bahwa apa yang diperjuangkan oleh Gus dur itu menjadi nilai-nilai yang dianggap penting oleh negara. Dan ini kami berharap bisa diteruskan oleh seluruh masyarakat di Indonesia," ungkapnya.
Sinta Nuriyah juga berpesan agar nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur agar bisa diteruskan. Seperti nilai-nilai kemanusian, kesederhanaan, hingga nilai-nilai demokrasi dan pluralisme.
"Kalau ada warisan dari Gus Dur dibiarkan begitu saja, ya tidak ada artinya. Jadi yang paling penting kita berharap kepada masyarakat bahwa apa yang ditinggalkan Gus Dur itu adalah suatu warisan yang sangat mulia dan harus dilaksanakan demi bangsa dan negara," tandasnya.
(auh/abq)












































