detikJatim Awards 2025

Budaya Ponorogo Kian Mendunia di Tangan Bupati Sugiri Sancaka

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Rabu, 05 Nov 2025 17:40 WIB
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Surabaya -

Menjadi saksi kebangkitan budaya lokal yang melampaui batas wilayah, Kabupaten Ponorogo di bawah komando Bupati Sugiri Sancoko menunjukkan bahwa pembangunan budaya tak hanya soal pelestarian, tetapi juga tentang nilai ekonomi, kolaborasi global, dan pemberdayaan masyarakat.

Langkah awal yang menjadi tonggak perubahan adalah pengakuan ⁠Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh UNESCO.

Sugiri Sancoko menegaskan, penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan hasil dari konsolidasi yang holistik dan berkelanjutan dalam pembangunan budaya dan ekonomi kreatif.

"Alhamdulillah sekali, ini kado manis atas perjuangan Ponorogo yang sudah dilakukan sejak2022lalu. Akhirnya mimpi Ponorogo menjadi bagian dari jaringan kota kreatif UNESCO terwujud. Terima kasih atas kerja keras semua pihak, mulai dari pelaku seni, UMKM, akademisi, hingga masyarakat Ponorogo," ujar Sugiri.

Keberhasilan Ponorogo dimulai dari pengakuan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda (ICH) UNESCO, diikuti dengan penetapan Ponorogo sebagai anggota resmi UNESCO Creative Cities Network (UCCN) kategori Crafts & Folk Arts pada 2025. Langkah ini menegaskan bahwa tradisi lokal, seperti pembuatan dadak merak dan perangkat gamelan, dapat diintegrasikan menjadi industri kreatif bertaraf global.

"Kepala daerah harus turun ke bawah, bersama rakyat, menemani rakyat," kata Sugiri terkait arahannya dalam memajukan ekosistem kreatif.

Program Pemkab Ponorogo telah memberdayakan lebih dari 23.840 pelaku seni pertunjukan Reog dengan omzet tahunan mencapai Rp 150 miliar. Tak hanya itu, sektor kriya pendukung Reog melibatkan 273 pelaku kriya dengan omzet tambahan sebesar Rp6,4 miliar. Pendekatan ini membuktikan bahwa budaya lokal bisa menjadi mesin ekonomi nyata bagi masyarakat.

Sugiri menekankan bahwa kesuksesan ini juga ditopang oleh kolaborasi lintas lembaga dan digitalisasi, termasuk pemanfaatan BUMDes dan UMKM untuk mendukung industri kreatif berbasis budaya.

"BUMDes jangan hanya aktif saat pencairan dana, lalu berhenti. Harus berkelanjutan, dikelola dengan semangat gotongroyong, karena ini dari rakyat, dikelola rakyat, dan untuk rakyat," tegasnya terkait pengembangan ekonomi desa.asa dalam perjuangan melawan penjajahan.

Dengan pengakuan global dan penghargaan nasional ini, Ponorogo semakin menegaskan posisinya sebagai kota kreatif UNESCO, sekaligus membuktikan bahwa budaya lokal dan ekonomi kreatif dapat berjalan beriringan untuk membangun kesejahteraan masyarakat.

Atas kontribusinya pada Reog Ponorogo, Bupati Sugiri menjadi nominator detikJatim Awards 2025.

Jangan lewatkan! detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur.

Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta.

Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim, dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.



Simak Video "Video: Begini Kesulitan di Balik Atraksi Pembarong Reog Ponorogo"

(irb/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork