Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) telah menegaskan posisinya sebagai kampus yang tak hanya mengedepankan akademik, tetapi juga pengabdian masyarakat berbasis global.
Lewat program KKN internasional dan kolaborasi kampus luar negeri, UM Surabaya menunjukkan bahwa ide dan inovasi mahasiswa bisa langsung 'turun ke masyarakat'. Salah satu program unggulan UM Surabaya adalah Learning Express (LeX) 2025 bersama Singapore Polytechnic.
"Kolaborasi internasional ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar lintas budaya bagi mahasiswa, tetapi juga menghadirkan solusi nyata untuk meningkatkan kapasitas UMKM lokal. Kami ingin mahasiswa belajar langsung bagaimana ilmu yang mereka miliki bisa memberi dampak positif bagi masyarakat," kata Rektor UM Surabaya Mundakir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam program ini, 30 mahasiswa dari masing-masing kampus bekerja selama dua minggu di tiga lokasi Surabaya, yaitu Kampung Bulak (pengolahan ikan asap), Kampung Lumpia Genteng (efisiensi produksi lumpia), dan Kampung Herbal Candirejo Genteng (pengolahan jamu tradisional). Mahasiswa menjalankan metode design thinking dari identifikasi masalah hingga prototyping solusi nyata seperti 'Ventifold', 'Asap Away', atau 'Tura Pro'.
Lebih jauh lagi, UM Surabaya juga memberangkatkan 30 mahasiswa untuk program di Singapura bertema Healthcare for the Elderly, kolaborasi dengan Singapore Polytechnic lewat TF Scale.
"Gerakan mahasiswa tidak hanya diwujudkan melalui demonstrasi atau kritik, tetapi juga lewat upaya belajar, berjejaring, dan memberi kontribusi nyata," beber Wakil Rektor Bidang Riset Kerja Sama dan Digitalisasi UM Surabaya Radius Setiyawan.
Kegiatan KKN kapasitas global UM Surabaya tidak hanya terbatas di Indonesia. Berdasarkan data, tahun 2025, kampus ini menerjunkan 1.133 mahasiswa ke 11 lokasi strategis dalam negeri dan luar negeri (termasuk Korea Selatan, Singapura, Taiwan).
Hal ini menunjukkan upaya kampus dalam membuka wawasan mahasiswa, sekaligus membawa dampak langsung ke masyarakat. Tak hanya di bidang KKN internasional, UM Surabaya juga meraih prestasi nasional dalam riset dan pengabdian masyarakat.
Tercatat pada 2025, UM Surabaya berhasil meloloskan 32 proposal pengabdian masyarakat dan 16 proposal penelitian dari total 131 proposal yang diajukan, menjadikannya kampus PTMA dengan pendanaan hibah terbanyak di Indonesia.
Konsistensi dalam riset dan kolaborasi global itulah yang membuat UM Surabaya masuk dalam jajaran nominasi detikJatim Awards 2025 untuk kategori Anugerah Program Inovasi Pembangunan Terpuji Kategori Kolaborasi Internasional dalam Kuliah Kerja Nyata.
Jangan lewatkan! detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur.
Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta.
Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim, dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.
(auh/irb)












































