Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek berhasil menanamkan prinsip ekonomi sirkular hingga level masyarakat terbawah. Hal ini tak lepas dari kepemimpinan Bupati Nur Arifin. Di bawah arahannya, Trenggalek menjadi daerah pionir yang berhasil mengintegrasikan aspek ekonomi dan lingkungan secara konkret.
Salah satunya melalui program Adipura Desa yang dinilai berhasil memberi dampak besar pada desa-desa di Trenggalek. Bupati Trenggalek menuturkan program inovasi Adipura Desa memberikan penghargaan kepada desa-desa di Trenggalek yang menjalankan upaya pelestarian lingkungan.
"Adipura Desa ini adalah satu, melengkapi indeks kualitas hidup yang ada saat ini, kemudian yang kedua, kita juga menjadi salah satu kabupaten yang sudah melakukan transfer fiskal berbasis ekologi. Kita memberikan insentif awarding kepada daerah yang pro terhadap lingkungan hidup," jelas Arifin kepada detikJatim.
Setiap desa peserta Adipura akan mendapatkan transfer fiskal dari pemerintah desa sebesar Rp 500 juta, kategori desa sedang Rp 300 juta, dan kategori desa kecil Rp 200 juta.
"Alhamdulillah setiap tahun jumlah peserta Adipura Desa terus bertambah. Dengan ini, minimal desa ini menjalankan prinsip pelestarian lingkungan hidup, minimal pengelolaan sampahnya atau yang lain," jelasnya.
Adipura Desa, masih menurut Arifin, dapat memunculkan ekonomi berbasis ekologi. Hal itu didorong dari peningkatan indeks kualitas lingkungan, seperti tertatanya ruang terbuka hijau, penyelamatan sumbar air, maupun pengelolaan sampah.
Tak hanya itu, Pemkab Trenggalek juga menyandang penghargaan Universitas Indonesia (UI) Green City Metric 2024. Pada ajang ini, Kabupaten Trenggalek dinobatkan sebagai Peserta Baru Terbaik dalam bidang keberlanjutan.
Pemeringkatan ini berdasarkan enam kategori penilaian, yakni penataan ruang dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, tata kelola sampah dan limbah, tata kelola air, akses dan mobilitas, serta tata pamong (governance). Pemkab Trenggalek berhasil menduduki Peringkat ke 12 dari 64 kabupaten/kota.
"Kabupaten itu selalu trade off-nya, kami mementingkan ekologi atau ekonomi, cari kerja saja susah kok suruh menanam tanaman terus nanti hasilnya apa, begitu kira-kira, tapi memang ini yang harus kami cari terobosan, termasuk juga pentahelix dengan seluruh civitas akademika," ucap Mas Ipin, sapaan akrabnya.
Tentu, salah satu keberhasilan ini tak lepas dari program Adipura Desa. Di mana, desa yang mau melestarikan lingkungan hidup, menjaga sumber mata air, maupun kualitas udara akan mendapat transfer anggaran fiskal.
"Harapan ke depan, juga ada offsetting, jadi mandatory carbon marketnya tidak hanya berlaku kepada institusi perusahaan saja," ungkapnya.
Program Adipura Desa tidak hanya mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar, tetapi juga dapat mengambil nilai ekonomi dari aktivitas ramah lingkungan.
Tak sampai di situ, Bupati Trenggalek turut menumbuhkan kesadaran kolektif dengan memperluas gerakan ini hingga tingkat terkecil melalui program "Adipura RT". Program ini berhasil mendorong masyarakat berpartisipasi aktif melestarikan lingkungan.
Keberhasilan ini membuat salah satu desa di Trenggalek, meraih penghargaan Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2024. Desa itu adalah Dusun Bandung, Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari.
"Terima kasih kami dipercaya sebagai salah satu Pembina Proklim di Indonesia, dan sebenarnya saya lebih terima kasih ke pemerintah desa dan komunitas," tutur Arifin dalam keterangannya, Sabtu (10/8/2024).
Berkat upaya Pemkab Trenggalek dalam meningkatkan kualitas masyarakat melalaui perbaikan sanitasi turut membantu penurunan angka stunting. Bahkan, keberhasilan penurunan kasus stunting ini mendapat penghargaan berupa intensif fiskal Rp 5,66 miliar.
"Alhamdulillah, Trenggalek menerima alokasi insentif fiskal kinerja tahun berjalan, tahun anggaran 2024, kategori percepatan penurunan stunting. Nilai fiskal Rp 5.664.213.000," ujarnya, Rabu (4/9/2024).
Konsistensi dan keberhasilan lintas sektor ini mengantarkan Trenggalek meraih berbagai pengakuan nasional, di antaranya dua kali meraih penghargaan Nirwasita Tantra dari KLHK.
"Meskipun penghargaan sebagai bupati atau individu, tetapi harus diingat bahwa bupati ini jelmaan dari kepercayaan rakyat, dan juga kerja-kerja kolaboratif lintas sektor. termasuk OPD," pungkasnya, Selasa (29/8/2023).
Berkat jasanya dalam memajukan ekonomi melalui sektor koperasi dan UMKM, Bupati Trenggalek turut menerima tanda kehormatan Satyalencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia.
"Yang dilihat oleh tim penilai adalah bagaimana kita konsen dalam menata toko swalayan berjaringan itu harus dimiliki oleh koperasi, itu juga mendapatkan poin yang bagus. Kemudian kedua bagaimana percepatan kita dalam memberikan pelayanan jemput bola melalui acara mening deh, jadi peningkatan sertifikasi halal, kemudian NIB, dan sebagainya itu tentu menaikkan kelas dari UMKM," tuturnya.
Berkat program-program berkelanjutan yang berdampak positif itu, Pemkab Trenggalek masuk nominasi detikJatim Awards 2025.
Jangan lewatkan, detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur.
Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 ini diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta.
Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim, dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.
Simak Video "Video: Longsor di Trenggalek, 4 Orang Tewas Tertimbun"
(irb/hil)