detikJatim Awards 2025

Mbak Wali Geber D'Cito, Jalan Dhoho Jadi Ikon Wisata dan UMKM Kota Kediri

Fadya Majida Az-Zahra - detikJatim
Rabu, 05 Nov 2025 10:00 WIB
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati. Foto: Pemkot Kediri
Kota Kediri -

Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri di bawah kepemimpinan Wali Kota Vinanda Prameswati gencar mendorong percepatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui program unggulan Kediri City Tourism (D'Cito). Konsep ini bertujuan mewujudkan wisata perkotaan yang terintegrasi penuh, memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki Kota Kediri.

Langkah strategis pertama Pemkot Kediri adalah menata ulang Jalan Dhoho untuk menjadikannya ikon potensial, setara dengan Malioboro di Yogyakarta. Jalan Dhoho didesain menjadi pusat pariwisata dan ekonomi kreatif yang secara langsung melibatkan produk-produk UMKM lokal.

Vinanda atau yang akrab disapa Mbak Wali menegaskan bahwa Jalan Dhoho akan berfungsi sebagai etalase produk dari sentra-sentra kerajinan di kampung-kampung tematik, seperti Kampung Batik, Kampung Tenun, Kampung Tahu Kuning, hingga Kampung Jamu. Integrasi ini diharapkan menciptakan branding kota yang kuat dan membuka akses pasar yang luas bagi perajin.

Bersama tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dia menyurvei kawasan Stasiun Kediri dengan menemui perwakilan tukang becak, tukang ojek konvensional, serta pedagang. Penataan pedestrian menurutnya harus memperhatikan berbagai aspek, termasuk keberadaan warga.

"Yang pertama, kami melakukan survei, karena memang ada rencana penataan pedestrian di sini (kawasan Stasiun Kediri), sehingga saya dan tim Dinas PUPR melakukan survei, kira-kira di sini bagaimana kondisinya. Kemudian kami juga memperhatikan kondisi sosial ekonomi di sini," ujar Mbak Wali, Selasa (11/3/2025).

"Ada berapa banyak tukang becak yang ada di sini, kemudian ojek online maupun ojek konvensional, jangan sampai melakukan penataan ini tapi tidak memikirkan lingkungan yang ada di sini. Sehingga dengan kedatangan kami dan pihak PU, kami ingin penataan pedestrian ini juga bisa berdampak positif bagi lingkungan yang ada di sekitar stasiun," tambahnya.

Mbak Wali menjelaskan penataan pedestrian akan dilakukan mulai dari Tugu Kereta Api hingga ujung Jalan Stasiun yang terhubung dengan Jalan Dhoho Kediri. Ia berharap proyek ini bisa memberikan wajah baru bagi Kota Kediri, terutama bagi para pengunjung yang datang.

"Gambarannya nanti dari pojok sini (Tugu Kereta Api) sampai ujung sana (ujung Jalan Stasiun) insyaallah akan dilakukan penataan pedestrian, agar nanti terlihat lebih rapi. Kota Kediri ketika ada pengunjung yang datang itu terlihat kalau Kota Kediri, wah kotanya indah. Menarik seperti itu," jelas Vinanda.

Ketua RW 7 Kelurahan Balowerti Kecamatan Kota Kediri Mujianto, menyatakan dukungan terhadap rencana ini. Ia berharap pemerintah melibatkan warga dalam dialog agar proses penataan berjalan dengan baik.

"Kami sangat mendukung revitalisasi pedestrian di kawasan ini. Tetapi, kami berharap warga bisa diundang untuk berdialog bersama Pemerintah Kota Kediri," ujar Mujianto.

Program D'Cito yang diusung Wali Kota Vinanda dirancang secara komprehensif, tidak hanya berfokus pada wisata tengah kota. Vinanda berencana menggabungkan City Tourism di Jalan Dhoho dengan tiga pilar wisata utama, yaitu pngembangan Gunung Klotok yang dikenal memiliki situs sejarah dan keindahan alam, termasuk Goa Selomangleng yang kaya cerita lokal dan sejarah.

Kemudian, pemanfaatan Sungai Brantas yang membelah kota. Sungai yang kaya sejarah dan cerita lokal ini akan dikembangkan menjadi area rekreasi dan edukasi, melengkapi kawasan wisata pinggir sungai yang sudah ada seperti Taman Brantas.

Integrasi seluruh destinasi ini bertujuan agar wisatawan yang berkunjung ke Kediri mendapatkan pengalaman yang utuh, mulai dari berbelanja di pusat kota hingga menikmati wisata alam dan sejarah.

Guna memastikan pertumbuhan wisata berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, Pemkot Kediri memperkuat UMKM lokal melalui dua program kunci di sektor ekonomi kreatif.

Pertama, Kediri Kreatif Network (KEREN). Program yang fokus pada pengembangan 17 sektor ekonomi kreatif di Kota Kediri, bertujuan memperluas jejaring dan pasar bagi pelaku UMKM agar produk mereka semakin dikenal.

Kedua, Dana Bergulir KUMAPAN (Kredit Usaha Masyarakat Profesional Aman dan Nyaman). Melalui (KUMAPAN), pemkot menyediakan akses kredit usaha mikro yang mudah dan aman. Program ini berfungsi sebagai solusi permodalan bagi UMKM agar dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas usahanya.

Melalui sinergi antara pembangunan infrastruktur pariwisata yang ikonik dan dukungan modal serta jaringan pasar bagi UMKM, Vinanda berharap D'Cito dapat menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan Kota Kediri yang Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni (MAPAN).



Simak Video "Video Pemerintah Targetkan Transaksi Rp50 Miliar di Pekan Belanja Ekraf 2025"

(irb/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork