Bambang Parianom, Sosok yang Tak Lelah Menjaga Sumber Mata Air

detikJatim Awards 2025

Bambang Parianom, Sosok yang Tak Lelah Menjaga Sumber Mata Air

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Selasa, 04 Nov 2025 14:00 WIB
Bambang Parianom.
Bambang Parianom. Foto: Istimewa
Malang -

Nama Bambang Parianom mungkin tidak asing di telinga warga Malang Raya, khususnya Kota Batu. Pegiat lingkungan yang mendirikan yayasan Pusaka (Pengembangan Usaha Strategis Advokasi Kelestarian Alam) Foundation ini sangat aktif dalam menyuarakan pentingnya melindungi sumber mata air.

Usia hampir 70 tahun pada bulan ini, tidak menjadi penghalang bagi Bambang untuk terus menyuarakan pentingnya kelestarian sumber mata air. Gerakan itu, kini dia lakukan dengan cara berbagi literasi lingkungan bersama para akademisi dari perguruan tinggi.

"Memang dulu saya turun dan terjun langsung ketika ada persoalan lingkungan. Tapi, karena usia sudah mau 70 tahun. Jadi sekarang saya lebih kepada melakukan studi, mengisi seminar tentang lingkungan," kata Bambang saat ditemui detikJatim di kediamannya, Vila Sengkaling Blok M 50, Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria kelahiran Bojonegoro ini pernah menghabiskan sebagian besar hidupnya di dunia birokrat. Mulai dari menjabat sebagai Camat Bumiaji hingga di akhir sebelum pensiun menduduki posisi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu.

ADVERTISEMENT

Tidak dipungkiri, selama berada di birokrat, dia seringkali dihadapkan kepada pilihan untuk tetap mempertahankan pendirian melestarikan lingkungan, atau mengorbankan lingkungan untuk pembangunan yang mengutamakan aspek peningkatan ekonomi.

Nyatanya, Bambang tetap memilih untuk mengutamakan kelestarian lingkungan, meski tak jarang harus bertentangan dengan sistem birokrasi. Situasi itu tidak menyurutkan semangatnya untuk mengabdi merawat lingkungan terutama terkait sumber mata air.

Terlebih, dia mendapatkan dukungan dari sang istri yang juga aktif sebagai pegiat lingkungan. Lewat yayasan LSK Pusaka Fondation, dia gencar melakukan langkah nyata hingga kampanye tentang pentingnya menjaga sumber mata air.

"Menjaga sumber mata air ini sangat penting karena itu adalah sumber kehidupan manusia. Ketika air itu tidak dijaga dengan baik, maka yang akan terdampak dan mengalami kerugian adalah kita sendiri," terang Bambang.

Selama ini, Bambang cukup serius dalam mewujudkan keinginannya melindungi sumber mata air Sungai Brantas. Dia juga turut memperjuangkan situasi kritis hulu Sungai Brantas karena banyaknya alih fungsi lahan menjadi pertanian sayur.

Konservasi kawasan penyangga hulu Sungai Brantas terus dilakukan dengan beragam cara. Mulai dengan mengganti tanaman sayur dengan kopi, penerapan terasering hingga mempertahankan hutan yang ada agar tidak dialihfungsikan.

Tidak hanya itu, Bambang juga pernah mengkampanyekan konservasi bambu untuk menjaga kelestarian mata air. Di mana, bambu dinilai merupakan salah satu pohon yang bisa menahan air, memperkuat tanah dan mengurangi erosi.

Gagasannya itu diinisiasi lewat gerakan menanam ribuan bambu di beberapa titik kawasan hulu Brantas. Upaya menggalakkan penanaman bambu itu sampai mengantarkan bapak empat anak itu untuk meraih penghargaan Danamon Award.

Cerita perjalanan Bambang ini tidak hanya menginspirasi orang lain, bahkan juga menjadi panutan anaknya. Anak sulungnya kini juga turut aktif berkecimpung di bidang lingkungan.

Berkat dedikasinya menjaga dan melestarikan sumber mata air, Bambang menjadi salah satu nominator detikJatim Awards 2025.

detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur.

Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta.

Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim, dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads