Karya seni mural di Jalan Gubeng Pojok, Surabaya menjadi sasaran vansalisme oleh tangan jahil. Aksi vandalisme dilakukan sepekan setelah mural jadi, atau pada 28 Oktober lalu.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun meminta pemkot untuk memburu pelaku vandalisme dari hasil sorotan CCTV. Sebab mural itu sebagai fasilitas umum.
"Ini saya minta dari CCTV proses sampai dapat hukumannya, jangan ringan-ringan. Sing abot tenan (yang berat betul), ngerusak fasilitas umum. Sing mural iki sakno (kasian). Sampe ga turu-turu ngono, arek-arek sampe kesel. Mari ngono di vandalisme, waduh," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota, Senin (3/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eri mengancam memberikan sanksi pidana bagi pelaku vandalisme. Karena mural digambar di spot sasaran vandalisme.
"Tak pidanano. Makanya aku sudah minta untuk masukkan itu. Karena merusak fasilitas, semua bisa masuk kategori pidana," tegasnya.
Sudah ada beberapa CCTV yang dipasang di area Jalan Gubeng Pojok. Saat ini pelaku sedang diburu oleh Satpol PP dan Diskominfo Surabaya.
"Nanti teman-teman yang sudah dapat itu (pelaku vandalisme), dicari. Saya bilang sama Satpol PP dan Kominfo, goleki sampai ketemu. Karena ini merusak fasilitas umum. Sing wis dibangun duit negara, soro-soro," jelasnya.
Ia menjelaskan, mural tersebut memiliki folosofi menunjukkan keberahaman Surabaya. Mulai dari wisata, prestasi, hingga toleransi.
"Surabaya itu beragam, tempat wisatanya dan tempat wisata itu adalah bertemunya orang yang beragam. Dari beragam agama, beragam suku sehingga untuk menyatukanlah tempat-tempat wisata itu. Ya kita harus menjaga Surabaya bareng-bareng," pungkasnya.
(auh/abq)











































