BMKG Juanda Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG Juanda Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Sabtu, 01 Nov 2025 12:00 WIB
hujan di surabaya akhir weekend
Ilustrasi hujan di Surabaya (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan, mulai 30 Oktober hingga 5 November 2025. Cuaca ekstrem ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga hujan es.

Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan mengatakan, cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur, di antaranya Sidoarjo, Surabaya, Bondowoso, Jember, Probolinggo, Sumenep, Kediri, Bangkalan, Blitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, di Lumajang, Malang, Pasuruan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Jombang, Madiun, Magetan, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, dan Pamekasan.

"Waspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan sedang-lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es pada periode 30 Oktober-5 November 2025," kata Taufiq dalam keterangan resmi, Rabu (29/10/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Taufiq, saat ini sebagian wilayah Jawa Timur berada pada masa pancaroba, sementara sebagian lainnya sudah memasuki awal musim hujan. Kondisi ini diperparah dengan adanya gangguan gelombang atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang melintasi wilayah Jawa Timur.

"Diprakirakan dalam sepekan ke depan akan terjadi peningkatan cuaca ekstrem yang berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat. Potensi ini disebabkan karena masih terdapat gangguan gelombang atmosfer seperti MJO dan Gelombang Rossby yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur," jelasnya.

Selain itu, suhu muka laut yang hangat di sekitar Selat Madura juga turut mendukung pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat.

"Suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujarnya.

Taufiq mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap perubahan cuaca mendadak dan potensi cuaca ekstrem selama beberapa hari ke depan, terutama bagi warga yang tinggal di daerah dengan topografi curam atau bergunung.

"Wilayah dengan topografi curam, bergunung, atau tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang," imbuhnya.

Sebagai langkah antisipasi, BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk rutin memantau informasi cuaca terkini dan peringatan dini yang disiarkan melalui kanal resmi BMKG Juanda.

"Masyarakat diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website, serta informasi peringatan dini yang kami bagikan melalui website, media sosial @infobmkgjuanda, saluran telepon 24 jam, dan WhatsApp BMKG Juanda," pungkas Taufiq.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads