.webp)
BPBD Jatim memberikan imbauan ke warga agar turut membersihkan selokan di lingkungan masing-masing untuk mengantisipasi banjir saat terjadi cuaca esktrem. Sebab, wilayah Jatim saat ini tengah memasuki peralihan musim dari kemarau ke hujan.
"Sesuai informasi dari BMKG, sudah sepekan ini ada potensi terjadinya cuaca ekstrem khususnya hujan deras disertai petir dan angin. Saat ini Jawa Timur telah memasuki masa peralihan musim dari kemarau ke hujan, dan curah hujan sudah mulai meningkat," kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (28/10/2025).
"Kami imbau warga aktif untuk mengecek lingkungan sekitarnya masing-masing, terutama selokan agar dibersihkan supaya aliran air lancar demi mengantisipasi banjir," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gatot seluruh kabupaten/kota di Jatim memiliki potensi terjadi bencana hidrometeorologi. Oleh sebab itu, semua daerah harus waspada terjadinya hujan lebat.
"Semua wilayah punya potensi bencana masing-masing, mulai banjir, puting beliung, hingga banjir bandang. Dan memang di sejumlah wilayah Jawa Timur juga sudah terjadi hujan sejak September lalu, puncaknya akan terjadi pada bulan Januari sehingga kami sudah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten kota juga mengambil langkah teknis lapangan," bebernya.
"Salah satu langkah kami kemarin di Surabaya dan Sidoarjo kami telah bersihkan sungai bersama. Pada hari ini bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) juga melakukan pembersihan sungai dari Pondok Candra sampai Juanda. Minggu kami juga susur sungai bersama DLH Jatim," tambahnya.
Gatot menambahkan BPBD Jatim telah menyiapkan sejumlah logistik mulai dari tenda hingga makanan cepat saji untuk disuplai ke daerah yang terjadi bencana alam.
"Kami telah menyiapkan tenda dan bantuan logistik lainnya, untuk kami support ke daerah-daerah yang terjadi bencana alam," tandasnya.
(dpe/abq)
