5 Fakta Santri Ponpes Al Khoziny Kembali Mondok Usai Musala Ambruk

5 Fakta Santri Ponpes Al Khoziny Kembali Mondok Usai Musala Ambruk

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Kamis, 23 Okt 2025 11:30 WIB
Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo kembali dibuka usai musibah ambruknya bangunan musala.
Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo kembali dibuka usai musibah ambruknya bangunan musala.(Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Momen Hari Santri Nasional menjadi pemantik semangat bagi para santri Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo untuk kembali ke pondok setelah insiden ambruknya bangunan musala beberapa waktu lalu. Aktivitas belajar dan pengajian sudah perlahan dimulai kembali dengan memanfaatkan sejumlah bangunan yang dinyatakan aman.

Meski begitu, pengurus pondok tetap mengutamakan keselamatan dan kondisi psikologis santri, khususnya yang masih mengalami trauma. Karena itu, proses pemulihan dilakukan bertahap agar kegiatan pesantren dapat kembali normal tanpa memicu kekhawatiran baru.

Berikut 5 Fakta Santri Kembali ke Ponpes Al Khoziny:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sudah 100 Santri Kembali ke Pondok

Sejak akhir pekan lalu, ratusan santri dari jenjang pendidikan lebih tinggi mulai kembali ke ponpes dan menempati gedung kampus IAI Al-Khoziny yang telah dinyatakan aman.

"Yang kembali kebanyakan adalah santri kelas besar, seperti mahasiswa IAI Al-Khoziny, siswa Madrasah Aliyah, dan sebagian santri kelas tiga Madrasah Tsanawiyah," ujar Ketua Ikatan Alumni Ponpes Al-Khoziny, KH Zaenal Arifin.

ADVERTISEMENT

2. Santri Kecil Belum Diizinkan Mondok

Pihak pesantren masih menyarankan santri kelas kecil untuk tinggal sementara di rumah karena kondisi psikis mereka belum sepenuhnya pulih pascaambruknya musala.

"Anak-anak yang masih kecil secara psikis belum sepenuhnya pulih," imbuhnya.

3. Kegiatan Belajar dan Pengajian Mulai Aktif

Pengajian rutin dan pembelajaran mulai digelar kembali, meskipun untuk sementara hanya diperuntukkan bagi santri yang sudah siap secara mental.

"Mulai hari ini, Rabu, pengajian rutin dan kegiatan belajar sudah dimulai kembali, khusus untuk santri kelas besar," jelasnya.

4. Semangat Hari Santri Jadi Pendorong

Momen Hari Santri Nasional membuat banyak santri bersemangat kembali menuntut ilmu dan melanjutkan rutinitas keagamaan.

"Banyak dari mereka yang termotivasi oleh semangat Hari Santri, ingin kembali belajar," kata Zaenal yang juga Ketua PCNU Sidoarjo.

5. Musala Masih Ditutup dan Jadi Area Terlarang

Area musala yang ambruk masih diberi garis polisi dan belum diperbolehkan digunakan untuk kegiatan apapun sampai evaluasi teknis selesai.

"Fokus kami saat ini adalah memastikan keselamatan santri," tegasnya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads