Puisi-puisi indah Hari Santri 2025 menghadirkan pesan penuh makna tentang keikhlasan, perjuangan, dan cinta tanah air. Melalui bait-baitnya, tersirat semangat para santri yang senantiasa menjaga nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan dengan hati yang tulus dan jiwa yang tegar.
Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional, sebuah momentum bersejarah untuk mengenang perjuangan para santri dan ulama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk penghargaan terhadap peran penting santri dalam menjaga nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan kebangsaan di tengah arus zaman yang terus berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puisi Hari Santri
Ada banyak cara memperingati Hari Santri 2025, mulai dari upacara, membuat twibbon, hingga membacakan puisi yang penuh makna. Dari puisi perjuangan santri, puisi jihad santri, hingga puisi santri menyentuh hati, semua dapat menjadi refleksi akan nilai-nilai perjuangan dan keikhlasan para pejuang agama dan bangsa.
Berikut ini 15 puisi Hari Santri Nasional 2025 yang menginspirasi dan menggugah semangat, cocok untuk dibacakan di sekolah, pesantren, atau dibagikan di media sosial sebagai bentuk apresiasi dan kebanggaan menjadi bagian dari santri Indonesia.
1. Santri dan Negeri
Karya: Budi Setiawan
Di sudut pondok yang sunyi
Santri mengukir doa dalam diam
Menimba ilmu, menanti hari
Untuk mengabdi tanpa pamrih dan dendam
Tangan mereka yang terangkat di langit
Tak hanya doa, tapi juga tekad besi
Menjadi pelindung bagi negeri ini
Membawa nur Islam yang suci
Di kala musuh datang menghampiri
Mereka berdiri tegak tanpa gentar
Tak hanya kitab suci yang mereka kaji
Tapi keberanian yang tak terbeli
Santri dan negeri ini tak terpisahkan
Laksana akar yang menghujam bumi
Merekalah penjaga tradisi
Penerang jalan di kegelapan hati
2. Dari Pesantren untuk Nusantara
Karya: Rudi Pranata
Di bilik sederhana, cahaya ilmu menyala
Dari pesantren, para santri berangkat
Tak hanya membawa ayat-ayat Tuhan
Namun juga semangat membangun peradaban
Nusantara tersenyum melihat mereka
Para santri yang teguh, penuh cinta
Menjaga tanah air dengan doa
Dan langkah mereka yang tiada lelah
Bukan pedang, bukan meriam
Namun kalam yang menjadi senjata
Menyelamatkan bangsa dari kehancuran
Menghadirkan ketenangan di tengah badai zaman
Santri untuk Nusantara
Adalah nafas kehidupan yang tak terpisahkan
Menjadi peneduh di saat duka
Membawa cahaya di setiap masa
3. Santri dan Kemerdekaan
Karya: Syarif Hidayatullah
Ketika panggilan kemerdekaan menggema
Santri berdiri di barisan terdepan
Tak hanya memegang kitab di tangan
Namun juga senjata, demi tegaknya keadilan
Kemerdekaan adalah hak yang diraih
Bukan hanya dengan darah dan keringat
Namun juga dengan iman yang kuat
Santri mengajarkan, bahwa kemerdekaan itu suci
Dari pesantren yang tenang,
Santri berangkat penuh tekad
Mereka menulis sejarah
Dengan tinta pengorbanan dan keberanian yang tiada batas
Kemerdekaan ini, tak akan kita lupa
Bahwa santri adalah bagian dari kisahnya
Berjuang untuk negeri yang dicinta
Menjaga kebebasan hingga akhir masa
Baca juga: Logo Hari Santri 2025 Beserta Filosofi |
4. Perjuangan Santri
Karya: Ahmad Zaini
Alam bersaksi
Semangat perjuangan
Dikobarkan dari bilik santri
Hati terbuka
Kaki melangkah
Tangan mengepal
Mengangkat senjata
Mulut bertakbir
Demi kebenaran
Mengikis habis
Antek penjajah
Yang mencengkeram kedaulatan bangsa
Air mata, keringat, dan darah
Menetes di medan perang
Nyawa syuhada
Menjadi kekuatan
Memukul mundur penjajah
Hingga bangsa ini terbebas
Dari cengkeraman para serdadu asing
Alam bersaksi
Santri di garda depan
Bersama rakyat
Merebut kemerdekaan
5. Santri Sejati
Karya: Masriyah
Menjadi santri
Tak sekedar mengemban amanah keilmuwan
Tak sebatas pada gelar keduniawian
Pun tak selalu soal keteguhan dan perjuangan
Lebih dari itu....
Menjadi santri
Berarti menjadi air di tengah sahara ummat
Menjadi arunika selepas gelap malamnya masyarakat
Modal ilmu saja tidak cukup
Akhlak dan adab wajib melekat
Itulah definisi...
Santri sejati...
Santri syurgawi...
6. Janji Para Santri
Karya: Dian Nurhidayah
Dalam senyap malam yang hening
Dari bilik pesantren terdengar lantunan doa
Santri merenda harapan tanpa gentar
Mengikat janji pada diri dan Tuhan
Di balik tirai kesederhanaan
Ada tekad membaja yang tak tertandingi
Mereka bukan hanya pencari ilmu
Tapi penjaga moral umat yang gigih
Santri berjanji, setia menjaga amanah
Membawa Islam yang penuh berkah
Bukan hanya di masjid, bukan hanya di kitab
Namun dalam kehidupan yang penuh hikmah
7. Seutas Makna Santri
Karya: Wahyu Hidayaul K.
Ketika goresan tinta memenuhi kertas putih
Dengan segenap tekad yang menjalar bersih
Semangat menuntut ilmu diraih dengan gigih
Walau keringat bercucuran tak kenal letih
Bagaikan bulan yang menyinari bumi
Menyalurkan kehangatan di malam yang sunyi
Sebuah insan dengan akhlak budi pekerti
Mengerahkan jiwa raga untuk kesatuan NKRI
Suatu insan yang memiliki makna sejati
Dengan iman, Islam, dan ihsan yang terpatri dalam hati
Sebuah nama yang terukir dalam sanubari
Dialah SANTRI, masa depan kebanggaan negeri
8. Santri
Karya: Rizka Amalia R.
Adzan subuh telah dikumandangkan
Pertanda sang fajar menggantikan sinar rembulan
Lantunan ayat suci Al-Qur'an yang begitu menyenangkan
Menyejukkan hati, menjernihkan pikiran
Kulangkahkan kaki tanpa keraguan
Dengan semangat jiwa yang menggelegar
Hati ini kumantapkan pada jalan kebenaran
Dengan penuh keikhlasan tiada paksaan
Kugerakkan anganku untuk menjadi kenyataan
Menimba ilmu guna meraih tahta di masa depan
Meraih kesuksesan dengan penuh keyakinan
Tanpa ingkar atas segala nikmat yang Tuhan berikan
9. Pejuang Berpeci
Karya: Dee Kayisna
Kala tentara berseragam
Tak lagi mampu berjuang
Pasukan bersarung, pejuang berpeci
Maju merapatkan barisan
Menghadang, menghalau penjajah
Turut berjuang demi Indonesia merdeka
Walau merelakan nyawa
Sebagai taruhannya
Sungguh kuasa Ilahi
Meski tanpa senjata berapi
Dengan bambu runcingnya
Mereka tersaruk berusaha menumbangkan lawan
Pejuang berpeci
22 Oktober menjadi saksi
Atas keberhasilan santri
Dan merdekanya negeri
10. Tekad Santri
Karya: Aliefania Reno Syamsanandia
Hari terus berganti layaknya sebuah kehidupan
Berjalan seolah sepasang kaki yang masih saling berdekatan
Berjuang keras untuk mencapai sebuah tujuan
Walau banyak masalah di sepanjang jalan
Bukan berarti itu sebuah pengakhiran
Karena apa yang kita inginkan
Tidak datang secepat yang dibayangkan
Kami tidak mau menjadi seorang pengecut di kehidupan
Sebagaimana santri yang dijadikan topik pembicaraan
Ketepatan waktu dan ketakutan akan dosa
Dua hal yang mengisi otaku bukan hal yang biasa
Pertanggung jawaban yang akan kubawa hingga 'ku pantas ke surga
Di mana badan kecil ini akan membawa orang-orang yang sudah berjasa
11. Santri untuk Negeri
Karya: Arimami
Santri?
Ya, itulah panggilan kami
Jutaan kata yang tercipta
Menghiasi ibu pertiwi
Berbaur makna kesederhanaan jiwa
Berjuta rintangan menghadang
Meski langkah kaki tak seimbang
Tak gentar maju terus berjuang
Meski letih pantang pulang
Rapatkan barisanmu para santri
Belajar dan kaji kalam kiai
Karena ...
Inilah bakti santri untuk negeri
12. Para Santri
Karya: Dela Citra Wuni
Tak seperti kehidupan di luar sana
Kehidupannya lebih bermakna
Jauh dari orang tua
Kadang terasa menggebu di dada
Rona wajah yang sumringah
Bak mentari yang memancarkan sinarnya
Dengan sejumlah buku di tangan
Tak lupa dihiasi canda dan tawa
Sederhanalah sangat berpenampilan
Tak hanya duniawinya yang dicari
Belajar ilmu padi dalam diri
Demi meraih berjuta mimpi
13. Santri Harus Bertekad di Jalannya
Karya: Siti Nur Azizah
Aku bangga menjadi seorang santri
Aku bahagia dalam mencari ilmu dan mengaji
Jauh dari orang tua dan keluarga tak menjadikanku sepi
Itu pun untuk masa depanku nanti
Jadi santri tidaklah sulit untuk masa kini
Di mana santri harus beraktivitas setiap hari
Dalam mencari ilmu yang pasti
Dan berijtihad di dalamnya dengan setulus hati
Aku bangga menjadi santri
Karna santri harapan negeri
Menuntut ilmu kepada ridha sang Ilahi
Dan punya wawasan yang tinggi
14. Menjadi Santri
Karya: Dika Frantistia T.
Di saat aku tidur di malam hari
Berada di sebuah ruangan
Dengan beralaskan karpet
Bersama orang-orang baru
Aku ikhlas dengan ini semua
Demi sebuah ilmu yang berkah
Agar aku menjadi orang yang berguna
Dan membuat orang tuaku bahagia
Walau aku merindukan mereka
Walau aku merindukan rumah
Semua tak terasa di sini
Karena kita semua bersaudara
Ya Allah
Beri aku kekuatan dan keikhlasan
Agar aku dapat mencari ilmu dengan nyaman
Dengan segala kebaikan
15. Ikhlas Menjadi Santri
Karya: Selfiana Jamil
Ikhlasku menjadi santri
Mengabdi pada agama dan negeri
Memantapkan hati
Di jalan sang Ilahi
Ketika zaman semakin gila
Peraturan sudah dianggap tiada
Santri akan tetap setia
Meluruskan setiap pertentangan yang ada
Ikhlasku mengabdi pada negeri
Meski rintangan tak mau menepi
Hanya Allah lah sangat penyemangat hati
Dengan membaca dan menulis puisi Hari Santri, kita diajak untuk merenungkan kembali jasa para ulama dan santri yang telah berkorban demi kemerdekaan, sekaligus meneladani ketulusan mereka dalam mengabdi untuk negeri. Semoga bermanfaat.
Simak Video "Hari Santri 2025, Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(ihc/irb)