- Niat Ziarah Kubur
- Waktu yang Dianjurkan untuk Ziarah
- Adab Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua 1. Berwudu dan Menutup Aurat 2. Mengucap Salam kepada Penghuni Kubur 3. Berdiri Menghadap Kubur Tanpa Duduk atau Menyentuh 4. Membaca Doa dan Al-Qur'an 5. Menjaga Ketertiban dan Tidak Berlebihan 6. Tidak Membawa Sajian atau Sesajen 7. Menjaga Kebersihan Makam
- Hikmah Ziarah Kubur Orang Tua
Ziarah kubur bukan sekadar tradisi yang diwariskan turun-temurun, melainkan juga bentuk ibadah dan refleksi spiritual yang sangat dianjurkan dalam Islam. Terlebih ketika ziarah dilakukan ke makam orang tua, ayah dan ibu yang telah mendahului.
Dalam momen itu, seorang anak bukan hanya datang untuk mengenang, tetapi juga menyampaikan kasih yang abadi melalui doa. Rasulullah SAW bersabda:
"Dulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur. Sekarang berziarahlah, karena ziarah kubur dapat mengingatkan kalian pada kematian." (HR. Muslim)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadis ini menjadi dasar disyariatkannya ziarah kubur. Tujuannya bukan hanya untuk mendoakan yang telah wafat, tetapi juga mengingatkan kita pada kefanaan dunia.
Ketika ziarah dilakukan ke makam orang tua, ada nilai spiritual yang lebih dalam, yaitu mengenang jasa, memohonkan ampunan, dan meneguhkan niat untuk berbakti meski mereka telah tiada.
Niat Ziarah Kubur
Ziarah kubur hendaknya diawali dengan niat yang ikhlas, bukan untuk tujuan duniawi seperti mencari keberkahan harta, jodoh, atau rezeki secara mistik. Niat utama ziarah adalah mendoakan dan memohonkan ampunan bagi almarhum serta mengambil pelajaran dari kematian. Contoh niat sederhana dalam hati sebagai berikut.
"Saya berniat ziarah ke makam ayah dan ibu untuk mendoakan, memohonkan ampunan, dan mengenang jasa mereka karena Allah Ta'ala."
Waktu yang Dianjurkan untuk Ziarah
Secara umum, ziarah kubur boleh dilakukan kapan saja. Namun, sebagian ulama menyarankan waktu-waktu yang baik, seperti pada hari-hari berikut ini.
- Hari Jumat, karena disebut sebagai hari yang penuh berkah dan doa mudah dikabulkan.
- Menjelang bulan Ramadan atau Idul Fitri, sebagai bentuk penghormatan sebelum menyambut hari besar.
- Setelah selesai menunaikan haji atau umrah, untuk berbagi pahala dan doa kepada orang tua yang telah tiada.
Adab Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua
Agar ziarah menjadi ibadah yang bernilai, ada beberapa adab penting yang perlu diperhatikan. Berikut adab ziarah kubur ke makam orang tua yang harus diketahui.
1. Berwudu dan Menutup Aurat
Datanglah dalam keadaan suci, berpakaian sopan, dan menjaga adab sebagaimana ketika hendak beribadah.
2. Mengucap Salam kepada Penghuni Kubur
Setibanya di makam, ucapkan salam dengan lembut dan penuh hormat:
Arab Latin: Assalamu'alaikum ya ahlal qubûr, yaghfirullahu lanâ wa lakum, antum salafunâ wa nahnu bil atsar.
Artinya: Keselamatan atas kalian wahai penghuni kubur, semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian telah mendahului kami, dan kami akan menyusul kalian.
3. Berdiri Menghadap Kubur Tanpa Duduk atau Menyentuh
Hindari duduk di atas makam, bersandar, atau menginjak area kubur. Cukup berdiri menghadap arah wajah almarhum (biasanya ke arah kiblat), sambil menundukkan kepala dengan penuh takzim.
4. Membaca Doa dan Al-Qur'an
Bacakan surah-surah pendek seperti Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, dan Yasin. Setelahnya, kirimkan doa khusus untuk kedua orang tua sebagai berikut.
Arab Latin: Rabbighfir li wa liwâlidayya warhamhumâ kamâ rabbayâni shaghîrâ.
Artinya: Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu kecil. (QS. Al-Isra: 24)
Doa ini menjadi inti ziarah, sebab setiap bacaan yang dihadiahkan akan menjadi pahala yang terus mengalir untuk mereka.
5. Menjaga Ketertiban dan Tidak Berlebihan
Ziarah kubur bukan tempat untuk meratap atau menangis histeris. Tangisan lembut karena rindu masih wajar, tetapi berlebihan hingga menjerit dianggap melanggar adab. Islam mengajarkan kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi perpisahan.
6. Tidak Membawa Sajian atau Sesajen
Islam melarang praktik yang mengarah pada syirik, termasuk mempersembahkan makanan atau dupa di makam. Cukup doa dan bacaan Al-Qur'an yang menjadi bentuk penghormatan sejati.
7. Menjaga Kebersihan Makam
Membersihkan rumput liar, memperbaiki batu nisan yang miring, atau menaburkan bunga segar tanpa berlebihan adalah amalan yang dianjurkan. Nabi SAW pernah menaburkan pelepah kurma di atas dua kubur seraya bersabda bahwa selama pelepah itu belum kering, semoga Allah meringankan siksa keduanya (HR. Bukhari dan Muslim).
Hikmah Ziarah Kubur Orang Tua
Ziarah ke makam ayah dan ibu bukan hanya ibadah, tapi juga terapi jiwa. Dari ziarah, muslim belajar arti kehilangan, kesabaran, dan kasih yang tak terputus kematian. Beberapa hikmah yang bisa dipetik antara lain sebagai berikut.
- Menumbuhkan rasa syukur atas jasa dan pengorbanan orang tua.
- Mengingat kematian, agar tidak terjebak dalam kesombongan dunia.
- Meningkatkan bakti kepada orang tua dengan terus mendoakan mereka.
- Meneguhkan iman, karena setiap jiwa pasti akan kembali kepada Allah.
Ziarah kubur orang tua adalah tanda cinta yang tidak lekang oleh waktu. Meski raga telah tiada, doa anak saleh menjadi cahaya yang menerangi kubur mereka.
Dengan berziarah secara benar, muslim tidak hanya menghidupkan kenangan, tapi juga mempererat hubungan spiritual antara yang hidup dan yang telah berpulang. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim)
Maka, setiap langkah menuju makam orang tua adalah perjalanan cinta, bukan sekadar ziarah, melainkan bukti bakti yang tak pernah mati.
(auh/irb)











































