Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed menegaskan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai fondasi utama pembentukan generasi bangsa. Hal itu disampaikan dalam seminar pendidikan memperingati Milad ke-28 Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), Sabtu (18/10/2025).
Menurut Mu'ti, pemerintah berkomitmen menjadikan pendidikan prasekolah sebagai bagian dari program wajib belajar 13 tahun, yang dimulai dari taman kanak-kanak (TK).
"Dalam rencana pembangunan jangka menengah, kami menyiapkan penguatan wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari TK," kata Abdul Mu'ti di hadapan peserta seminar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mendukung program tersebut, Kemendikdasmen juga menggandeng berbagai pihak guna mewujudkan minimal satu TK di setiap desa. Mu'ti menilai pendidikan usia dini memiliki peran besar dalam membentuk karakter, kepribadian, dan semangat belajar anak.
"Hampir semua teori menyebutkan bahwa masa emas pertumbuhan anak ada di usia dini. Anak yang pernah bersekolah di TK umumnya lebih percaya diri dan termotivasi untuk belajar," ujarnya.
Ia mencontohkan berbagai pandangan filsafat pendidikan yang menekankan pentingnya membangun lingkungan belajar sejak dini. Bahkan, lanjut Mu'ti, pendidikan bisa dimulai sejak dalam kandungan.
"Dalam hadis disebutkan bahwa janin usia empat bulan sudah ditiupkan roh. Artinya, sejak saat itu manusia siap menerima pendidikan," jelasnya.
Mu'ti juga mengaitkan pandangannya dengan Al-Qur'an, bahwa proses pendidikan berlangsung sejak masa menyusui hingga usia dua tahun. Ia menegaskan, usia tiga tahun merupakan fase paling menentukan dalam perkembangan anak, baik secara fisik, intelektual, emosional, maupun spiritual.
"Inilah mengapa pendidikan anak usia dini sangat penting dan harus dimulai sedini mungkin," pungkasnya.
(auh/hil)