Senyum Ceria Haikal Ponpes Al Khoziny Meski Pulang dengan Kaki Satu

Round Up

Senyum Ceria Haikal Ponpes Al Khoziny Meski Pulang dengan Kaki Satu

Amir Baihaqi - detikJatim
Jumat, 17 Okt 2025 07:30 WIB
Senyum Ceria Haikal Ponpes Al Khoziny Meski Pulang dengan Kaki Satu
Syehlendra Haical (13) atau Haikal, korban selamat ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Syehlendra Haical (13) atau Haikal, korban selamat ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny akhirnya dipulangkan dari rumah sakit. Wajah ceria tampak terpancar dari Haikal setelah dirawat selama 20 hari.

Pantauan detikJatim, Haikal pulang setelah dirawat dan menjalani amputasi kaki di RSUD R. Notopuro dengan didampingi ibunya, Kamis (16/10/2025). Tampak Haikal didorong perawat dengan menggunakan kursi roda meninggalkan ruang perawatan.

Meskipun masih merasakan nyeri di kaki kanannya yang telah diamputasi, Haikal tampak antusias saat bersiap kembali ke kampung halamannya di Dusun Krajan, Probolinggo. Ia menjadi pasien terakhir dari total 13 korban luka-luka yang sempat dirawat di RSUD Sidoarjo pasca insiden tragis tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur RSUD Sidoarjo, dr. Antok Irawan, menjelaskan bahwa kondisi Haikal kini sudah stabil. meski sudah diperbolehkan pulang, namun Haikal tetap menjalani rawat jalan.

"Kami sudah komunikasikan dengan dr. Vandy dari Kadiv Kesehatan Probolinggo. Tapi untuk rujukan nanti setelah rawat jalan satu kali ke sini, baru kita arahkan ke Probolinggo. Hari ini Haikal mulai rawat jalan setelah opname selama 20 hari," ujar dr. Antok kepada wartawan, Kamis (16/2025).

ADVERTISEMENT

Selama masa perawatan, Haikal sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU selama tiga hari. Setelah kondisinya membaik, ia menjalani perawatan lanjutan di ruang rawat inap.

"Ortonetflis-nya sudah teratasi, tidak ada masalah lagi. Tadi juga sudah dicek, lukanya sudah kering. Tinggal kontrol lanjutan oleh dokter ortopedi ke depan," jelas dr. Antok.

Syehlendra Haical (13) atau Haikal, korban selamat ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny SidoarjoSyehlendra Haical (13) atau Haikal, korban selamat ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)

Terkait kebutuhan kaki palsu, Kementerian Sosial (Kemensos) telah melakukan pengukuran saat Haikal masih dirawat di rumah sakit.

"Kemensos sudah mengukur kaki palsu saat di rumah sakit. Nanti mereka akan langsung datang ke rumah Haikal di Probolinggo untuk tindak lanjutnya. Pasien-pasien lain juga diperlakukan sama," tambahnya.

Secara keseluruhan, RSUD R. Notopuro Sidoarjo merawat total 45 korban, termasuk 13 pasien rawat inap dan 2 pasien di IGD. Sebanyak 30 korban lainnya langsung pulang setelah mendapat perawatan awal. Dari jumlah tersebut, dua orang dinyatakan meninggal dunia.

"Haikal adalah pasien terakhir yang kami rawat. Dia sempat 17 hari di ruang rawat, 3 hari di ICU, total 20 hari di RSUD Sidoarjo," pungkas dr. Antok.

Sementara itu, Abdul Hawi (40), ayah Haikal, mengungkapkan bahwa fokus utama keluarga saat ini adalah penyembuhan total Haikal sebelum memikirkan rencana pendidikan ke depan.

"Hari ini Haikal pulang ke rumah. Sekarang kami fokus dulu ke kesembuhan lukanya. Setelah benar-benar sembuh, baru nanti kami ikuti kemauan Haikal, apakah mau sekolah lagi atau istirahat dulu," ujar Abdul kepada detikjatim di RSUD R. Notopuro Sidoarjo, Kamis (16/10/2025) sore.

Menurut Abdul, Haikal masih mengalami trauma mendalam pasca-insiden yang menimpanya. Karena itu, keluarga tidak ingin memaksakan keputusan apa pun dalam waktu dekat.

"Kami nurut sama Haikal saja. Dia masih trauma. Kalau memang ingin istirahat dulu ya tidak apa-apa. Yang penting pulihkan mental dan fisiknya dulu," katanya.

Abdul menceritakan, kondisi Haikal sempat memburuk saat pertama kali dirawat. Infeksi pada kaki kanan dengan cepat menjalar ke atas, hingga nyaris membahayakan organ vital.

"Awalnya infeksi itu di kaki, tapi pas hari Jumat itu sudah menjalar ke atas, sampai ke ginjal. Kalau tidak cepat diambil tindakan, bisa lebih parah lagi, bahkan ke paru-paru," tuturnya.

Kini, setelah menjalani amputasi dan perawatan intensif, luka Haikal dinyatakan mengering dan proses pemulihan berjalan baik. Namun, proses penyembuhan mental dipastikan butuh waktu lebih panjang.

Mengenai kemungkinan Haikal kembali ke Pondok Pesantren Al-Khosiny, Abdul menyebut belum ada keputusan pasti. Menurutnya, Haikal masih memiliki keinginan untuk kembali ke pesantren tersebut, namun semua tergantung kesiapan mental anaknya.

"Haikal masih kepengen balik ke Al-Khosiny, tapi kami lihat nanti. Kami tunggu dulu proses traumanya, istirahat dulu mungkin, baru kita putuskan," tutup Abdul.

Seperti diketahui, ambruknya musala di Ponpes Al-Khosiny menyebabkan 63 santri meninggal dunia, puluhan mengalami luka-luka. Haikal merupakan salah satu pasien yang dirawat terlama, yaitu selama 20 hari, termasuk 3 hari di ICU.

Seperti diketahui, ambruknya bangunan empat lantai Ponpes Al-Khoziny terjadi pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibatnya, ratusan santri yang tengah salat asar tertimbun reruntuhan.

Data dari Basarnas menyebutkan selama sembilan hari melakukan pencarian korban, sebanyak 171 orang telah dievakuasi, 67 orang meninggal dunia dan 104 orang selamat.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads