.webp)
Kasus anak Gajah Kebun Binatang Surabaya (KBS) bernama Rocky Balboa ditunggangi pawang berbuntut pajang. Pihak KBS kini telah dipanggil inspektorat Pemkot Surabaya untuk klarifikasi setelah viral di media sosial.
Tak hanya itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) pun melakukan pemeriksaan. Hal ini dilkukan untuk memastikan kondisi dan kemungkinan penyiksaan satwa.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, berdasarkan klarifikasi manajemen KBS ke inspektorat, anak gajah tersebut sedang dikenalkan pada lingkungannya bersama mahout (pawang gajah). Namun saat dikenalkan, Rocky merasa tidak tenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahout pun mencoba menenangkan Rocky. Salah satu caranya dengan menaiki sejenak dan memberi tepukan di tubuh anak gajah agar kembali tenang.
"Ketika menenangkan itu (dilakukan oleh) perawatnya sendiri (mahout), maka naik ke atasnya gajah untuk menenangkan. Setelah gajahnya tenang, dia (mahout) turun lagi dan berhenti," kata Eri, Rabu (15/10/2025).
Tapi Eri mengaku tak percaya begitu saja. Maka ia meminta BBKSDA dan TNWK yang untuk memastikan dugaan adanya penyiksaan satwa.
Dari hasil pemeriksaan TNWK, disampaikan bahwa sejak usia dini, gajah dapat diperkenalkan dengan lingkungan bersama mahout. Lalu soal usia, pada umur 3 atau 4 bulan, gajah bisa diberikan pelatihan-pelatihan dengan 33 jenis yang dilakukan.
"Way Kambas juga menyampaikan, dibutuhkan pengenalan-pengenalan yang harus selalu dilakukan oleh perawatnya atau mahout. Dan disebutkan juga tidak ada gajah dalam umur berapa dan berat berapa untuk dilatih beban. Tetapi ada yang mengatakan adalah umur satu setengah tahun dengan berat yang sekian gitu," jelasnya.
Lalu hasil yang disampaikan BBKSDA, setelah kejadian mengecek ke KBS dan melihat anak gajah. Disebutkan bahwa Rocky dalam keadaan sehat, tidak ada perubahan perilaku atau stres.
"Mereka (BBKSDA) memberikan masukan kepada manajemen KBS, ketika perawatan gajah dilakukan oleh perawatnya atau mahout, tidak boleh berganti orang. Mereka menyampaikan untuk pengenalan lingkungan agar gajah dalam keadaan tenang dan tidak kaget ketika bertemu dengan orang, bisa dilakukan di tempat tertutup dulu, tidak langsung di tempat terbuka," bebermya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan BBKSDA dan TNWK, tidak ada untuk penyiksaan satwa di KBS. Namun tetap diberikan catatan seperti yang sudab dijelaskan.
"Maka disimpulkan dan disampaikan oleh beliaunya (BBKSDA dan TNWK) yang melakukan pemeriksaan secara langsung, tidak ada eksploitasi eksploitasi satwa," pungkasnya.
(auh/abq)
